[1]
Segala puji tertentu bagi Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan
menjadikan gelap dan terang; dalam pada itu, orang-orang kafir
menyamakan (sesuatu yang lain) dengan tuhan mereka.
[2]
Dia lah yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian Ia tentukan ajal
(kematian kamu) dan satu ajal lagi yang tertentu di sisiNya (iaitu masa
yang telah ditetapkan untuk dibangkitkan kamu semula pada hari kiamat);
dalam pada itu, kamu masih ragu-ragu (tentang hari pembalasan).
[3]
Dan Dia lah Allah (yang disembah dan diakui kekuasaanNya) di langit dan
di bumi; Ia mengetahui apa yang kamu rahsiakan dan apa yang kamu
lahirkan, dan Ia juga mengetahui apa yang kamu usahakan.
[4]
Dan tidak ada sesuatu keterangan yang sampai kepada mereka (yang kafir)
dari keterangan-keterangan Tuhan mereka, melainkan mereka selalu
berpaling daripadanya (enggan menerimanya).
[5]
Sesungguhnya mereka telah mendustakan kebenaran (Al-Quran) ketika ia
sampai kepada mereka. Oleh itu, akan datanglah kepada mereka berita
(yang membuktikan kebenaran) apa yang mereka selalu ejek-ejek itu (iaitu
mereka akan ditimpa bala bencana).
[6]
Tidakkah mereka memerhati dan memikirkan berapa banyak umat-umat yang
telah Kami binasakan sebelum mereka, padahal (umat-umat itu) telah Kami
teguhkan kedudukan mereka di muka bumi (dengan kekuasaan dan kemewahan)
yang tidak Kami berikan kepada kamu, dan Kami turunkan hujan atas mereka
dengan lebatnya, dan Kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah
mereka, kemudian Kami binasakan mereka dengan sebab dosa mereka mereka,
dan Kami ciptakan sesudah mereka, umat yang lain?
[7]
Dan kalau Kami turunkan kepadamu (wahai Muhammad) sebuah kitab (yang
bertulis) pada kertas, lalu mereka memegangnya dengan tangan mereka,
nescaya orang-orang yang kafir itu berkata: “Ini tidak lain, hanyalah
sihir yang terang nyata”.
[8]
Dan mereka berkata: “Mengapa tidak diturunkan malaikat kepadanya? ”
padahal kalau Kami turunkan malaikat nescaya selesailah perkara itu
(kerana mereka tetap berdegil dan tidak akan beriman), kemudian mereka
tidak diberi tempoh (lalu dibinasakan dengan bala bencana secara
mengejut).
[9]
Dan kalau (Rasul) itu Kami jadikan malaikat, tentulah Kami jadikan dia
berupa seorang lelaki (supaya mereka dapat melihatnya), dan tentulah
Kami (dengan yang demikian) menyebabkan mereka kesamaran sebagaimana
mereka sengaja membuat-buat kesamaran (tentang kebenaran Nabi Muhammad
s.a.w).
[10]
Dan demi sesungguhnya! Telah diperolok-olok beberapa Rasul sebelummu,
lalu orang-orang yang mengejek-ejek di antara mereka ditimpakan (balasan
azab) bagi apa yang mereka telah perolok-olokkan itu.
[11]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Mengembaralah kamu di muka bumi, kemudian
perhatikanlah bagaimana akibat buruk (yang menimpa) orang-orang yang
mendustakan (Rasul-rasul) itu.”
[12]
Bertanyalah (wahai muhammad): “Hak milik siapakah segala yang ada di
langit dan di bumi?” Katakanlah: “(Semuanya itu) adalah milik Allah. Ia
telah menetapkan atas diriNya memberi rahmat. Demi sesungguhnya Ia akan
menghimpunkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada sebarang syak
padanya”. Orang-orang yang merugikan diri sendiri (dangan mensia-siakan
pengurniaan Allah), maka mereka (dengan sebab yang tersebut) tidak
beriman.
[13]
Dan bagi Allah jualah apa yang ada pada waktu malam dan siang; dan Dia lah Yang Maha Mendengar, lagi Maha Mengetahui.
[14]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Patutkah aku mengambil (memilih) pelindung
yang lain dari Allah yang menciptakan langit dan bumi, dan Ia pula yang
memberi makan dan bukan Ia yang diberi makan?” Katakanlah:
“Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menjadi orang yang pertama sekali
menyerah diri kepada Allah (Islam), dan (aku diperintahkan dengan
firmanNya): `Jangan sekali-kali engkau menjadi dari golongan orang-orang
musyrik itu. ‘ ”
[15]
Katakanlah: “Sesungguhnya aku takut jika aku derhaka kepada Tuhanku, (akan dikenakan) azab hari yang besar (hari kiamat)”.
[16]
Sesiapa yang dijauhkan azab daripadanya pada hari itu, maka sesugguhnya
Allah telah memberi rahmat kepadanya; dan itulah kejayaan yang jelas
nyata.
[17]
Dan jika Allah mengenakan (menimpakan) engkau dengan bahaya bencana,
maka tidak ada sesiapa pun yang dapat menghapuskannya melainkan Dia
sendiri; dan jika Ia mengenakan (melimpahkan) engkau dengan kebaikan,
maka Ia adalah Maha Kuasa atas tiap-tiap sesuatu.
[18]
Dan Dia lah yang Berkuasa atas sekalian hambaNya (dangan tadbir dan
takdir); dan Dia lah Yang Maha Bijaksana serta Amat Mendalam
PengetahuanNya.
[19]
Bertanyalah (wahai Muhammad): “Apakah sesuatu yang lebih besar
persaksiannya?” (Bagi menjawabnya) katakanlah: “Allah menjadi Saksi
antaraku dengan kamu, dan diwahyukan kepadaku Al-Quran ini, supaya aku
memberi amaran dengannya kepada kamu dan juga (kepada) sesiapa yang
telah sampai kepadanya seruan Al-Quran itu. Adakah kamu sungguh-sungguh
mengakui bahawa ada beberapa tuhan yang lain bersama-sama Allah?”
Katakanlah: “Aku tidak mengakuinya”. Katakanlah lagi: “Hanyasanya Dia
lah sahaja Tuhan Yang Maha Esa, dan sesungguhnya aku adalah berlepas
diri apa yang kamu sekutukan (dengan Allah Azza Wa Jalla)”.
[20]
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami berikan kitab kepada
mereka, mereka mengenalinya (Nabi Muhammad), sebagaimana mereka
mengenali anak-anak mereka sendiri. Orang-orang yang merugikan diri
sendiri (dengan mensia-siakan pengurniaan Allah), maka mereka (dengan
sebab yang tersebut) tidak beriman.
[21]
Dan siapakah lagi yang lebih aniaya dari orang yang mengada-adakan
perkara-perkara yang dusta terhadap Allah, atau yang mendustakan
ayat-ayat keteranganNya? Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak
akan berjaya.
[22]
Dan (ingatlah), hari (kiamat yang padanya) Kami himpunkan mereka semua,
kemudian Kami berfirman kepada orang-orang musyrik: “Manakah orang-orang
dan benda-benda yang dahulu kamu sifatkan (menjadi sekutu Allah):?”
[23]
Kemudian tidaklah ada akidah kufur mereka selain dari mereka menjawab
dengan dusta: “Demi Allah Tuhan kami, kami tidak pernah menjadi
orang-orang yang mempersekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain)”.
[24]
Lihatlah bagaimana mereka berdusta terhadap diri mereka sendiri, dan
bagaimana hilang lenyapnya dari mereka apa yang telah mereka ada-adakan
(sebagai sekutu Allah) itu.
[25]
Dan di antara mereka ada yang mendengarkanmu (membaca Al-Quran), pada
hal Kami telah jadikan tutupan berlapis-lapis atas hati mereka, yang
menghalang mereka daripada memahaminya, dan Kami jadikan pada telinga
mereka penyumbat (yang menjadikan mereka pekak); dan kalaupun mereka
melihat tiap-tiap keterangan (dan mukjizat yang membuktikan kebenaran
Rasul), mereka tidak juga akan beriman kepada keterangan itu; sehingga
apabila mereka datang kepadamu, sambil membantahmu, berkatalah
orang-orang yang kafir itu: “Ini tidak lain hanyalah cerita-cerita
dongeng orang-orang dahulu”.
[26]
Dan mereka pula melarang orang ramai dari mendengar Al-Quran dan mereka
juga menjauhkan diri daripadanya, padahal mereka (dengan perbuatan yang
demikian) hanyalah membinasakan diri sendiri (dengan bala bencana dan
azab yang disediakan untuk mereka di dunia dan di akhirat kelak), sedang
mereka tidak menyedarinya.
[27]
Dan sungguh ngeri jika engkau melihat ketika mereka didirikan di tepi
neraka (untuk menyaksikan azabnya yang tidak terperi), lalu mereka
berkata: “Wahai kiranya kami dikembalikan ke dunia, dan kami tidak akan
mendustakan lagi ayat-ayat keterangan Tuhan kami, dan menjadilah kami
dari golongan yang beriman”.
[28]
(Mereka mengatakan yang demikian bukanlah kerana hendak beriman) bahkan
setelah nyata kepada mereka apa yang mereka selalu sembunyikan dahulu;
dan kalau mereka dikembalikan ke dunia sekalipun, tentulah mereka akan
mengulangi lagi apa yang mereka dilarang dari melakukannya; dan
sesungguhnya mereka adalah tetap pendusta.
[29]
Dan tentulah mereka akan berkata pula: “Tiadalah hidup yang lain selain
dari hidup kita di dunia ini, dan tiadalah kita akan dibangkitkan semula
sesudah kita mati”.
[30]
Dan sungguh ngeri jika engkau melihat ketika mereka dihadapkan kepada
Tuhan mereka, lalu Allah berfirman: “Bukankah hari kiamat ini suatu
perkara yang benar? Mereka menjawab: “Benar, demi Tuhan kami!” Allah
berfirman lagi: “Oleh itu, rasalah azab seksa neraka dengan sebab kamu
telah kufur ingkar”.
[31]
Sesungguhnya telah rugilah orang-orang yang mendustakan pertemuan
mengadap Allah; sehingga apabila hari kiamat datang secara mengejut
kepada mereka, mereka berkata; “Aduhai kesalnya kami atas apa yang telah
kami cuaikan dalam dunia!” Sambil mereka memikul dosa-dosa mereka di
atas belakang mereka. Ingatlah, amatlah buruk apa yang mereka pikul itu.
[32]
Dan tidak (dinamakan) kehidupan dunia melainkan permainan yang sia-sia
dan hiburan yang melalaikan: dan demi sesungguhnya negeri akhirat itu
lebih baik bagi orang-orang yang bertaqwa. Oleh itu, tidakkah kamu mahu
berfikir?
[33]
Sesungguhnya Kami mengetahui bahawa apa yang mereka katakan itu akan
menyebabkan engkau (wahai Muhammad) berdukacita; (maka janganlah engkau
berdukacita) kerana sebenarnya mereka bukan mendustakanmu, tetapi
orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat keterangan Allah
(disebabkan kedegilan mereka semata-mata).
[34]
Dan demi sesungguhnya, Rasul-rasul sebelummu pernah juga didustakan,
maka mereka sabar terhadap perbuatan orang-orang yang mendustakan mereka
dan menyakiti mereka, sehingga datanglah pertolongan Kami kepada
mereka; dan sememangnyalah tiada sesiapa pun yang dapat mengubah
Kalimah-kalimah Allah (janji-janjiNya); dan demi sesungguhnya, telah
datang kepadamu sebahagian dari khabar berita Rasul-rasul itu.
[35]
Dan jika perbuatan mereka berpaling (daripada menerima apa yang engkau
bawa wahai Muhammad) terasa amat berat kepadamu; maka sekiranya engkau
sanggup mencari satu lubang di bumi (untuk menembusi ke bawahnya) atau
satu tangga untuk naik ke langit, supaya engkau dapat bawakan mukjizat
kepada mereka, (cubalah lakukan jika engkau sanggup). Dan sekiranya
Allah menghendaki, tentulah ia himpunkan mereka atas hidayah petunjuk.
(Tetapi Allah tidak menghendakinya), oleh itu janganlah engkau menjadi
dari orang-orang yang jahil.
[36]
Hanyasanya orang-orang yang menyahut seruanmu itu ialah mereka yang
mendengar (yang mahu menurut kebenaran); sedang orang-orang yang mati
Allah bangkitkan mereka semula (pada hari kiamat kelak), kemudian mereka
dikembalikan kepadaNya untuk menerima balasan.
[37]
Dan mereka (golongan kafir musyrik) berkata: “Alangkah eloknya kalau
diturunkan kepada Muhammad satu mukjizat dari Tuhannya?” Katakanlah
(wahai Muhammad): “Sesungguhnya Allah berkuasa menurunkan mukjizat”,
akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui (balasan yang akan
menimpa mereka kalau mereka enggan beriman).
[38]
Dan tidak seekor pun binatang yang melata di bumi, dan tidak seekor pun
burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan mereka umat-umat
seperti kamu. Tiada Kami tinggalkan sesuatu pun di dalam kitab Al-Quran
ini; kemudian mereka semuanya akan dihimpunkan kepada Tuhan mereka
(untuk dihisab dan menerima balasan).
[39]
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, mereka
adalah bisu dan tuli, di dalam gelap-gelita. Sesiapa yang Allah
kehendaki: akan disesatkannya (menurut peraturan tetapNya), dan sesiapa
yang Ia kehendaki: akan dijadikannya atas jalan yang betul lurus.
[40]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Khabarkanlah kepadaku, jika datang kepada
kamu azab Allah, atau datang kepada kamu hari kiamat, adakah kamu akan
menyeru yang lain dari Allah (untuk menolong kamu), jika betul kamu
orang-orang yang benar?”
[41]
Bahkan Dia lah (Allah) yang kamu seru lalu Ia hapuskan bahaya yang kamu
pohonkan kepadaNya jika Ia kehendaki; dan kamu lupakan apa yang kamu
sekutukan (dengan Allah dalam masa kamu ditimpa bahaya itu).
[42]
Dan demi sesungguhnya Kami telah utuskan Rasul-rasul kepada umat-umat
yang dahulu daripadamu (lalu mereka mendustakannya), maka Kami seksakan
mereka dengan kebuluran dan penyakit, supaya mereka berdoa (kepada Kami)
dangan merendah diri (serta insaf dan bertaubat).
[43]
Maka alangkah eloknya kalau mereka berdoa kepada Kami dengan merendah
diri (serta insaf dan bertaubat) ketika mereka ditimpa azab Kami? Tetapi
yang sebenarnya hati mereka keras (tidak mahu menerima kebenaran), dan
Syaitan pula memperelokkan pada (pandangan) mereka apa yang mereka telah
lakukan.
[44]
Kemudian apabila mereka melupakan apa yang telah diperingatkan mereka
dengannya, Kami bukakan kepada mereka pintu-pintu segala kemewahan dan
kesenangan, sehingga apabila mereka bergembira dan bersukaria dengan
segala nikmat yang diberikan kepada mereka, Kami timpakan mereka secara
mengejut (dengan bala bencana yang membinasakan), maka mereka pun
berputus asa (dari mendapat sebarang pertolongan).
[45]
Lalu kaum yang zalim itu dibinasakan sehingga terputus keturunannya. Dan
(dengan itu bersyukurlah kerana musnahnya kezaliman, dengan menyebut):
“Segala puji tertentu bagi Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan
sekalian Alam”.
[46]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Bagaimana fikiran kamu, jika Allah
melenyapkan pendengaran serta penglihatan kamu, dan Ia pula memeteraikan
atas hati kamu? Siapakah Tuhan selain Allah yang berkuasa
mengembalikannya kepada kamu?” Lihatlah bagaimana Kami berulang-ulang
menerangkan tanda-tanda kebesaran Kami (dengan berbagai cara), dalam
pada itu, mereka tetap juga berpaling – ingkar.
[47]
Katakanlah:” Bagaimana fikiran kamu, jika datang kepada kamu azab Allah
dengan tiba-tiba, atau dengan terang-terang (setelah diperlihatkan
tanda-tanda yang menunjukkan kedatangannya), siapakah yang akan binasa,
selain dari kaum yang zalim?”.
[48]
Dan tiadalah Kami utuskan Rasul-rasul itu melainkan sebagai pembawa
berita gembira dan pembawa amaran; kemudian sesiapa yang beramal soleh,
maka tidak ada kebimbangan (dari berlakunya kejadian yang tidak baik)
terhadap mereka, dan mereka tidak akan berdukacita.
[49]
Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, mereka akan dikenakan azab seksa dengan sebab mereka berlaku fasik.
[50]
Katakanlah (wahai Muhammad); “Aku tidak mengatakan kepada kamu (bahawa)
perbendaharaan Allah ada di sisiku, dan aku pula tidak mengetahui
perkara-perkara yang ghaib; aku juga tidak mengatakan kepada kamu
bahawasanya aku ini malaikat, aku tidak menurut melainkan apa yang
diwahyukan kepadaku”. Bertanyalah (kepada mereka): “Adakah sama orang
yang buta dengan orang yang celik? Tidakkah kamu mahu berfikir?”
[51]
Dan berilah amaran dengan Al-Quran itu kepada orang-orang yang merasa
takut bahawa mereka akan dihimpunkan kepada Tuhan mereka (pada hari
kiamat), (padahal) tiadalah bagi mereka pelindung dan tidak juga pemberi
syafaat yang lain dari Allah, supaya mereka bertaqwa.
[52]
Dan janganlah engkau usir orang-orang yang beribadat dan berdoa kepada
Tuhan mereka pagi dan petang, sedang mereka menghendaki keredaanNya
semata-mata. Tiadalah engkau bertanggungjawab sesuatu pun mengenai
hitungan amal mereka, dan mereka juga tidak bertanggungjawab sesuatu pun
mengenai hitungan amalmu. Maka (sekiranya) engkau usir mereka, nescaya
menjadilah engkau dari orang-orang yang zalim.
[53]
Dan demikianlah Kami uji sebahagian dari mereka (yang kaya raya) dengan
sebahagian yang lain (yang fakir miskin); lalu orang-orang yang kaya itu
berkata (kepada orang-orang fakir miskin yang beriman): “Inikah
orang-orangnya yang telah dikurniakan nikmat oleh Allah kepada mereka di
antara kami? ” (Allah berfirman): “Bukankah Allah lebih mengetahui akan
orang-orang yang bersyukur?”
[54]
Dan apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat keterangan Kami
itu datang kepadamu (dengan tujuan hendak bertaubat dari dosa-dosa
mereka), maka katakanlah: “Mudah-mudahan kamu beroleh selamat! Tuhan
kamu telah menetapkan bagi diriNya untuk memberi rahmat (yang
melimpah-limpah): bahawasanya sesiapa di antara kamu yang melakukan
kejahatan dengan sebab kejahilannya, kemudian ia bertaubat sesudah itu,
dan berusaha memperbaiki (amalannya), maka sesungguhnya Allah Maha
Pengampun, lagi Maha Mengasihani”.
[55]
Dan demikianlah Kami terangkan ayat-ayat Al-Quran satu persatu (supaya
jelas jalan yang benar), dan supaya jelas pula jalan orang-orang yang
berdosa.
[56]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Sesungguhnya aku dilarang menyembah mereka
yang kamu sembah yang lain dari Allah”. Katakanlah lagi: “Aku tidak
akan menurut hawa nafsu kamu, kerana kalau aku turut, sesungguhnya
sesatlah aku, dan tiadalah aku dari orang-orang yang mendapat hidayah
petunjuk”.
[57]
Katakanlah: “Sesungguhnya aku tetap berada di atas (kebenaran yang
berdasarkan) bukti-bukti yang nyata (Al-Quran) dari Tuhanku; sedang kamu
mendustakannya. Tidak ada padaku apa yang kamu minta disegerakan (dari
azab seksa); hanya Allah jualah yang menetapkan hukum; Ia menerangkan
kebenaran, dan Dia lah sebaik-baik yang memberi keputusan”.
[58]
Katakanlah: “Kalau ada padaku (kuasa menurunkan) azab seksa yang kamu
minta disegerakan kedatangannya itu, nescaya selesailah perkara (yang
sedang berbangkit) antaraku dengan kamu. Dan (ingatlah) Allah Maha
Mengetahui akan orang-orang yang zalim”.
[59]
Dan pada sisi Allah jualah anak kunci perbendaharaan segala yang ghaib,
tiada sesiapa yang mengetahuinya melainkan Dia lah sahaja; dan Ia
mengetahui apa yang ada di darat dan di laut; dan tidak gugur sehelai
daun pun melainkan Ia mengetahuinya, dan tidak gugur sebutir bijipun
dalam kegelapan bumi dan tidak gugur yang basah dan yang kering,
melainkan (semuanya) ada tertulis di dalam kitab (Lauh Mahfuz) yang
terang nyata.
[60]
Dan Dia lah yang menidurkan kamu pada waktu malam, dan mengetahui apa
yang kamu kerjakan pada siang hari; kemudian Ia bangunkan kamu (dari
tidur) padanya, untuk disempurnakan ajal (masa umur kamu) yang telah
ditetapkan. Kemudian kepadaNyalah tempat kamu kembali, kemudian Ia
menyatakan kepada kamu apa yang kamu lakukan.
[61]
Dan Dia lah yang berkuasa atas sekalian hambaNya; dan Ia mengutuskan
kepada kamu pengawal-pengawal (malaikat yang menjaga dan menulis segala
yang kamu lakukan), sehingga apabila sampai ajal maut kepada salah
seorang di antara kamu, lalu diambil (nyawanya) oleh utusan-utusan Kami
(malaikat); sedang mereka pula (malaikat itu) tidak cuai (dalam
menjalankan tugasnya).
[62]
Kemudian mereka (yang diambil nyawanya itu) dikembalikan kepada Allah
Pengawas mereka yang sebenar (yang akan membalas dengan adil).
Ketahuilah, bagi Allah jua lah kuasa menetapkan hukum (pada hari kiamat
itu), dan Dia lah secepat-cepat Pengira – Penghitung.
[63]
Katakanlah: “Siapakah yang menyelamatkan kamu dari bencana-bencana di
darat dan di laut? (Ketika) kamu berdoa merayu kepadaNya dengan merendah
diri (secara terbuka) dan secara bersembunyi, (dengan berkata): “Demi
sesungguhnya jika Allah selamatkan kami dari bencana ini nescaya
menjadilah kami dari orang-orang yang bersyukur”.
[64]
Katakanlah: “Allah jualah yang menyelamatkan kamu dari bencana itu dan
dari segala jenis kesusahan; dalam pada itu, kamu (masih)
mempersekutukan (Allah dengan sesuatu yang lain)”.
[65]
Katakanlah: “Dia lah yang berkuasa menghantar kepada kamu azab seksa
(bala bencana), dari sebelah atas kamu, atau dari bawah kaki kamu, atau
Ia menjadikan kamu bertentangan dan berpecah-belah – berpuak-puak, dan
Ia merasakan sebahagian daripada kamu akan perbuatan ganas dan kejam
sebahagian yang lain”. Perhatikanlah bagaimana Kami menjelaskan
ayat-ayat keterangan (yang menunjukkan kebesaran Kami) dengan berbagai
cara, supaya mereka memahaminya.
[66]
Dan kaum engkau (wahai Muhammad) mendustakannya (Al-Quran), padahal ia
adalah benar. Katakanlah: “Aku bukanlah orang yang ditugaskan menjaga
urusan kamu, (aku hanya seorang Rasul yang menyampaikan
perintah-perintah Allah kepada kamu)”.
[67]
Tiap-tiap khabar berita mempunyai masa yang menentukannya (yang
membuktikan benarnya atau dustanya); dan kamu akan mengetahuinya.
[68]
Dan apabila engkau melihat orang-orang yang memperkatakan dengan cara
mencaci atau mengejek-ejek ayat-ayat Kami, maka tinggalkanlah mereka
sehingga mereka memperkatakan soal yang lain; dan jika engkau dilupakan
oleh Syaitan (lalu engkau duduk bersama mereka), maka janganlah engkau
duduk lagi bersama-sama kaum yang zalim itu, sesudah engkau mengingati
(akan larangan itu).
[69]
Dan tidaklah ada tanggungjawab sedikitpun atas orang-orang yang bertaqwa
mengenai dosa orang-orang (kafir yang mengejek-ejek) itu, akan tetapi
(kewajipan orang-orang Islam) ialah mengingati (larangan Allah itu)
supaya mereka bertaqwa.
[70]
Dan jauhkanlah diri dari orang-orang yang menjadikan ugama mereka
sebagai permainan dan hiburan, dan mereka pula telah diperdayakan oleh
kehidupan dunia dan peringatkanlah (mereka) dengan Al-Quran itu supaya
tiap-tiap diri (di akhirat kelak) tidak terjerumus (ke dalam azab
neraka) dengan sebab apa yang ia telah usahakan (dari perbuatan yang
buruk dan keji). Tidak ada baginya pelindung dan tidak juga pemberi
syafaat yang lain dari Allah. Dan jika ia hendak menebus (dirinya)
dengan segala jenis tebusan, (nescaya tebusan itu) tidak akan diterima
daripadanya. Mereka itulah orang-orang yang dijerumuskan (ke dalam azab
neraka) dengan sebab apa yang telah mereka usahakan. Bagi mereka
disediakan minuman dari air panas yang menggelegak, dan azab seksa yang
tidak terperi sakitnya, disebabkan mereka kufur ingkar (semasa
hidupnya).
[71]
Katakanlah: “Patutkah kita menyeru serta menyembah yang lain dari Allah,
sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat kepada kita dan tidak dapat
mendatangkan mudarat kepada kita; dan (patutkah) kita dikembalikan undur
ke belakang (menjadi kafir musyrik) setelah kita diberi hidayah
petunjuk oleh Allah (dengan ugama Islam), seperti orang yang telah
disesatkan oleh Syaitan-syaitan di bumi (di tempat yang lengang) dalam
keadaan bingung, sedang ia pula mempunyai sahabat-sahabat yang
mengajaknya ke jalan yang lurus (dengan berkata kepadanya): “Marilah
bersama-sama kami. “Katakanlah: “Sesungguhnya petunjuk Allah itulah
sebenar-benar petunjuk, dan kita diperintahkan supaya berserah diri
kepada Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam”.
[72]
Dan (diperintahkan): Hendaklah kamu mengerjakan sembahyang dan bertaqwa
kepadaNya, dan Dia lah Tuhan yang kepadaNya kamu akan dihimpunkan (pada
hari akhirat kelak).
[73]
Dan Dia lah yang menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar,
dan (Dia lah juga) pada masa (hendak menjadikan sesuatu) berfirman:
“Jadilah”, lalu terjadilah ia. FirmanNya itu adalah benar. Dan
bagiNyalah kuasa pemerintahan pada hari ditiupkan sangkakala. Ia yang
mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, dan Dia lah Yang Maha
Bijaksana, lagi Maha mendalam pengetahuanNya.
[74]
Dan (ingatlah) ketika Nabi Ibrahim berkata kepada bapanya Aazar:
“Patutkah ayah menjadikan berhala-berhala sebagai tuhan-tuhan?
Sesungguhnya aku melihatmu dan kaummu dalam kesesatan yang nyata”.
[75]
Dan demikianlah Kami perlihatkan kepada Nabi Ibrahim kebesaran dan
kekuasaan (Kami) di langit dan di bumi, dan supaya menjadilah ia dari
orang-orang yang percaya dengan sepenuh-penuh yakin.
[76]
Maka ketika ia berada pada waktu malam yang gelap, ia melihat sebuah
bintang (bersinar-sinar), lalu ia berkata: “Inikah Tuhanku?” Kemudian
apabila bintang itu terbenam, ia berkata pula: “Aku tidak suka kepada
yang terbenam hilang”.
[77]
Kemudian apabila dilihatnya bulan terbit (menyinarkan cahayanya), dia
berkata: “Inikah Tuhanku?” Maka setelah bulan itu terbenam, berkatalah
dia: “Demi sesungguhnya, jika aku tidak diberikan petunjuk oleh Tuhanku,
nescaya menjadilah aku dari kaum yang sesat”.
[78]
Kemudian apabila dia melihat matahari sedang terbit (menyinarkan
cahayanya), berkatalah dia: “Inikah Tuhanku? Ini lebih besar”. Setelah
matahari terbenam, dia berkata pula: ` Wahai kaumku, sesungguhnya aku
berlepas diri (bersih) dari apa yang kamu sekutukan (Allah dengannya).
[79]
“Sesungguhnya aku hadapkan muka dan diriku kepada Allah yang menciptakan
langit dan bumi, sedang aku tetap di atas dasar tauhid dan bukanlah aku
dari orang-orang yang menyekutukan Allah (dengan sesuatu yang lain)”.
[80]
Dan ia dibantah oleh kaumnya, ia pun berkata: “Patutkah kamu membantahku
mengenai Allah, padahal sesungguhnya Ia telah memberi hidayah petunjuk
kepadaku? Dan aku pula tidak takut (akan sebarang bahaya dari) apa yang
kamu sekutukan dengan Allah, kecuali Tuhanku menghendaki sesuatu dari
bahaya itu. (Sesungguhnya) pengetahuan Tuhanku meliputi tiap-tiap
sesuatu, tidakkah kamu mahu (insaf) mengambil pelajaran?
[81]
“Dan bagaimanakah aku hendak takutkan apa yang kamu sekutukan dengan
Allah itu (yang tidak dapat mendatangkan sesuatu bahaya), padahal kamu
tidak takut bahawa kamu telah sekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah
tidak menurunkan sebarang keterangan kepada kamu mengenainya? Maka yang
manakah di antara dua puak itu yang lebih berhak mendapat keamanan (dari
bahaya), jika betul kamu mengetahui?”
[82]
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan
kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan
merekalah orang-orang yang mendapat hidayah petunjuk.
[83]
Dan itulah hujah (bukti) Kami, yang Kami berikan kepada Nabi Ibrahim
untuk mengalahkan kaumnya. Kami tinggikan pangkat-pangkat kedudukan
sesiapa yang Kami kehendaki. Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana, lagi
Maha Mengetahui.
[84]
Dan Kami telah kurniakan kepada Nabi Ibrahim: (anaknya) Ishak (dari
isterinya Sarah), dan (cucunya) Yaakub. Tiap-tiap seorang (dari mereka)
Kami telah berikan petunjuk, dan Nabi Nuh juga Kami telah berikan
petunjuk dahulu sebelum itu; dan dari keturunan Nabi Ibrahim itu (ialah
Nabi-nabi): Daud, dan Sulaiman, dan Ayub, dan Yusuf, dan Musa, dan
Harun. Dan demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang
berusaha supaya baik amal perbuatannya.
[85]
Dan (dari keturunannya juga ialah Nabi-nabi): Zakaria, dan Yahya, dan Isa, dan Ilyas; semuanya dari orang-orang yang soleh.
[86]
Dan (dari keturunannya juga ialah Nabi-nabi): Ismail, dan Alyasak dan
Yunus, dan Lut; dan mereka itu semuanya, Kami lebihkan darjat mereka
atas umat-umat (yang ada pada zamannya).
[87]
Dan (Kami juga lebihkan darjat) sebahagian daripada datuk nenek mereka,
dan keturunan mereka, dan mereka, dan keturunan mereka, dan
saudara-saudara mereka; dan Kami telah pilih mereka, serta Kami
tunjukkan mereka ke jalan yang lurus.
[88]
Yang demikian itu ialah petunjuk Allah, yang dengannya Ia memimpin
sesiapa yang dihendakiNya dari hamba-hambaNya; dan kalau mereka
sekutukan (Allah dengan sesuatu yang lain) nescaya gugurlah dari mereka,
apa yang mereka telah lakukan (dari amal-amal yang baik).
[89]
Mereka itulah orang-orang yang telah Kami berikan kepadanya Kitab Suci,
dan Hikmah (ilmu pengetahuan), serta pangkat kenabian. Oleh itu, jika
orang-orang (kafir) itu mengingkarinya, maka sesungguhnya Kami akan
menyerahkannya kepada kaum (lain) yang tidak akan mengingkarinya.
[90]
Mereka (Nabi-nabi) itulah, orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh
Allah, maka turutlah olehmu (wahai Muhammad) akan petunjuk mereka;
Katakanlah: “Aku tidak meminta upah kepada kamu mengenai petunjuk
(Al-Quran yang aku sampaikan) itu. Al-Quran itu tidak lain hanyalah
peringatan bagi penduduk alam seluruhnya.
[91]
Dan tiadalah mereka (kaum Yahudi) menghormati Allah sesuai dengan
penghormatan yang sebenarnya ketika mereka berkata: “Allah tidak
menurunkan sesuatu pun kepada manusia”. Bertanyalah (kepada kaum Yahudi
yang ingkar itu): “Siapakah yang menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa
oleh Nabi Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, yang kamu
jadikan dia lembaran-lembaran kertas, sambil kamu perlihatkan (kepada
orang ramai sebahagian kecil daripadanya) dan kamu sembunyikan
kebanyakannya; sedang kamu pula diajarkan (dengan pengajaran-pengajaran
yang terkandung di dalamnya), yang tidak diketahui oleh kamu (sebelum
itu) dan tidak juga oleh datuk nenek kamu?” Katakanlah (kepada mereka):
“Allah jualah (yang menurunkannya)”, kemudian, biarkanlah mereka leka
bermain-main dalam kesesatannya.
[92]
Dan ini ialah Kitab (Al-Quran) yang Kami turunkan, yang mengandungi
berkat (banyak faedah-faedah dan manfaatnya), lagi mengesahkan kebenaran
(Kitab-kitab Suci) yang diturunkan sebelumnya, dan supaya engkau
memberi peringatan kepada penduduk “Ummul-Qura” (Makkah) serta
orang-orang yang tinggal di kelilingnya; dan orang-orang yang beriman
kepada hari akhirat, mereka beriman kepada Al-Quran, dan mereka tetap
mengerjakan dan memelihara sembahyangnya.
[93]
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang mereka-reka perkara
yang dusta terhadap Allah, atau orang yang berkata: “Telah diberi wahyu
kepadaku”, padahal tidak diberikan sesuatu wahyupunr kepadanya; dan
orang yang berkata: “Aku akan menurunkan seperti apa yang diturunkan
Allah”. Dan (sungguh ngeri) sekiranya engkau melihat ketika orang-orang
yang zalim itu dalam penderitaan “sakratul-maut” (ketika hendak putus
nyawa), sedang malaikat-malaikat pula menghulurkan tangan mereka
(memukul dan menyeksa orang-orang itu) sambil berkata (dengan menengking
dan mengejek): “Keluarkanlah nyawa kamu (dari tubuh kamu sendiri); pada
hari ini kamu dibalas dengan azab seksa yang menghina (kamu)
sehina-hinanya, disebabkan apa yang telah kamu katakan terhadap Allah
dengan tidak benar, dan kamu pula (menolak dengan) sombong takbur akan
ayat-ayat keteranganNya”.
[94]
Dan demi sesungguhnya, kamu tetap datang kepada Kami (pada hari kiamat)
dengan bersendirian, sebagaimana Kami jadikan kamu pada mulanya; dan
kamu tinggalkan di belakang kamu apa yang telah kami kurniakan kepada
kamu; dan Kami tidak melihat beserta kamu penolong-penolong yang kamu
anggap dan sifatkan bahawa mereka ialah sekutu-sekutu Allah dalam
kalangan kamu. Demi sesungguhnya, telah putuslah perhubungan antara kamu
(dengan mereka), dan hilang lenyaplah daripada kamu apa yang dahulu
kamu anggap dan sifatkan (memberi faedah dan manfaat).
[95]
Sesungguhnya Allah jualah yang membelah (menumbuhkan) butir
(tumbuh-tumbuhan) dan biji (buah-buahan). Ia mengeluarkan yang hidup
dari yang mati, dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup. Yang
sedemikian itu kekuasaannya ialah Allah. Maka bagaimanakah kamu
dipalingkan dari menyembahNya (oleh benda-benda yang kamu jadikan
sekutuNya)?
[96]
Allah jualah Yang membelah cahaya subuh (yang menyingsingkan fajar), dan
yang menjadikan malam untuk tinggal berehat, dan menjadikan matahari
dan bulan untuk mengira waktu (menurut peredarannya). Yang demikian itu
adalah kuasa penentuan Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui.
[97]
Dan Dia lah yang menjadikan bintang-bintang bagi kamu supaya kamu
berpedoman kepadanya dalam kegelapan (malam) di darat dan di laut.
Sesungguhnya kami telah jelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) satu
persatu bagi orang-orang yang mengetahui.
[98]
Dan Dia lah yang mencipta kamu dari diri yang satu (Adam), maka (bagi
kamu) disediakan tempat tetap (dalam tulang sulbi bapa kamu atau di
bumi), dan tempat simpanan (dalam rahim ibu atau dalam kubur).
Sesungguhnya Kami telah jelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) satu
persatu bagi orang-orang yang mengerti (secara mendalam).
[99]
Dan Dia lah yang menurunkan hujan dari langit lalu Kami tumbuhkan dengan
air hujan itu segala jenis tumbuh-tumbuhan, kemudian Kami keluarkan
daripadanya tanaman yang menghijau, Kami keluarkan pula dari tanaman itu
butir-butir (buah) yang bergugus-gugus; dan dari pohon-pohon tamar
(kurma), dari mayang-mayangnya (Kami keluarkan) tandan-tandan buah yang
mudah dicapai dan dipetik; dan (Kami jadikan) kebun-kebun dari anggur
dan zaiton serta buah delima, yang bersamaan (bentuk, rupa dan rasanya)
dan yang tidak bersamaan. Perhatikanlah kamu kepada buahnya apabila ia
berbuah, dan ketika masaknya. Sesungguhnya yang demikian itu mengandungi
tanda-tanda (yang menunjukkan kekuasaan Kami) bagi orang-orang yang
beriman.
[100]
Dan mereka menjadikan jin sekutu bagi Allah, padahal Allah jualah yang
mencipta jin-jin itu; dan mereka berdusta terhadap Allah dengan
mengada-adakan bagiNya anak-anak lelaki dan anak-anak perempuan, dengan
tidak berdasarkan sebarang pengetahuan. Maha Suci Allah dan Maha
Tinggilah Ia dari apa yang mereka sifatkan!
[101]
(Dia lah) yang menciptakan langit dan bumi. Bagaimanakah Ia mempunyai
anak sedang Ia tidak mempunyai isteri? Ia pula yang menciptakan
tiap-tiap sesuatu, dan Dia lah Yang Maha Mengetahui akan segala-galanya.
[102]
Yang demikian (sifat-sifatNya dan kekuasaanNya) ialah Allah Tuhan kamu,
tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia, yang menciptakan
tiap-tiap sesuatu, maka beribadatlah kamu kepadaNya. Dan (ingatlah) Dia
lah yang mentadbirkan segala-galanya.
[103]
Ia tidak dapat dilihat dan diliputi oleh penglihatan mata, sedang Ia
dapat melihat (dan mengetahui hakikat) segala penglihatan (mata), dan
Dia lah Yang Maha Halus (melayan hamba-hambaNya dengan belas kasihan),
lagi Maha Mendalam pengetahuanNya.
[104]
(Katakanlah wahai Muhammad): “Sesungguhnya telah datang kepada kamu
keterangan-keterangan (dalil-dalil dan bukti) dari Tuhan kamu; oleh itu
sesiapa melihat (kebenaran itu serta menerimanya) maka faedahnya
terpulang kepada dirinya sendiri, dan sesiapa buta (dan enggan
menerimanya) maka bahayanya tertimpalah ke atas dirinya sendiri. Dan
tiadalah aku berkewajipan menjaga dan mengawasi kamu”.
[105]
Dan demikianlah Kami menerangkan ayat-ayat keterangan Kami satu persatu
(dengan berbagai cara, untuk menimbulkan keingkaran mereka) dan supaya
mereka (yang ingkar itu menuduhmu dengan) berkata: “Engkau telah
mempelajarinya (dari orang-orang lain) “, dan supaya kami menerangkan
(Al-Quran) itu kepada orang-orang yang (mahu) mengetahui.
[106]
Ikutlah apa yang telah diwahyukan kepadamu dari Tuhanmu, tiada Tuhan
(yang berhak disembah) melainkan Dia, dan berpalinglah dari orang-orang
musyrik.
[107]
Dan kalau Allah menghendaki, nescaya mereka tidak mempersekutukanNya;
dan Kami tidak menjadikan engkau (wahai Muhammad) penjaga dan pengawal
mereka, dan engkau pula bukanlah wakil yang menguruskan hal-hal mereka
(kerana semuanya itu terserah kepada Allah semata-mata).
[108]
Dan janganlah kamu cerca benda-benda yang mereka sembah yang lain dari
Allah, kerana mereka kelak, akan mencerca Allah secara melampaui batas
dengan ketiadaan pengetahuan. Demikianlah Kami memperelokkan pada
pandangan tiap-tiap umat akan amal perbuatan mereka, kemudian kepada
Tuhan merekalah tempat kembali mereka, lalu Ia menerangkan kepada mereka
apa yang mereka telah lakukan.
[109]
Dan mereka pula bersumpah dengan nama Allah, dengan menegaskan sumpah
mereka bersungguh-sungguh, bahawa sesungguhnya jika datang kepada mereka
sesuatu mukjizat (sebagaimana yang mereka minta itu), tentulah mereka
akan beriman kepadanya. Katakanlah (wahai Muhammad): “Bahawa soal
mendatangkan mukjizat-mukjizat itu hanyalah Allah yang menentukannya,
dan kamu tidak menyedari (wahai orang-orang Islam), bahawa apabila
mukjizat-mukjizat (yang mereka minta) itu datang, mereka juga tidak akan
beriman.
[110]
Dan kami palingkan hati mereka dan pemandangan mereka sebagaimana mereka
telah tidak (mahu) beriman kepada (ayat-ayat Kami ketika datang kepada
mereka) pada awal mulanya, dan Kami biarkan mereka meraba-raba di dalam
kesesatannya dengan bingung.
[111]
Dan jika Kami turunkan malaikat pun kepada mereka, dan orang-orang yang
mati (hidup semula lalu) berkata-kata dengan mereka, dan kami himpunkan
pula tiap-tiap sesuatu di hadapan mereka (untuk menjadi saksi tentang
kebenaran Nabi Muhammad), nescaya mereka tidak juga akan beriman,
kecuali jika dikehendaki Allah; tetapi kebanyakan mereka tidak
mengetahui (hakikat yang sebenar).
[112]
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi itu musuh dari
Syaitan-syaitan manusia dan jin, setengahnya membisikkan kepada
setengahnya yang lain kata-kata dusta yang indah-indah susunannya untuk
memperdaya pendengarnya. Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah mereka
tidak melakukannya. Oleh itu, biarkanlah mereka dan apa yang mereka
ada-adakan (dari perbuatan yang kufur dan dusta) itu.
[113]
Dan juga supaya hati orang-orang yang tidak beriman kepada hari akhirat
cenderung kepada bisikan itu, dan supaya disetujui oleh mereka, dan juga
supaya mereka (terus) melakukan apa yang mereka lakukan itu.
[114]
(Katakanlah wahai Muhammad): “Patutkah aku (terpedaya dengan kata-kata
dusta Syaitan-syaitan itu sehingga aku) hendak mencari hakim selain dari
Allah, padahal Dia lah yang menurunkan kepada kamu kitab Al-Quran yang
jelas nyata kandungannya satu persatu (tentang yang benar dan yang
salah)?” Dan orang-orang yang Kami berikan kitab, mengetahui bahawa
Al-Quran itu adalah diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenar-benarnya.
Oleh itu, jangan sekali-kali engkau menjadi (salah seorang) dari
golongan yang ragu-ragu.
[115]
Dan telah sempurnalah Kalimah Tuhanmu (Al-Quran, meliputi hukum-hukum
dan janji-janjiNya) dengan benar dan adil; tiada sesiapa yang dapat
mengubah sesuatupun dari Kalimah-kalimahNya; dan Dia lah yang sentiasa
Mendengar, lagi sentiasa Mengetahui.
[116]
Dan jika engkau menurut kebanyakan orang yang ada di muka bumi, nescaya
mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah; tiadalah yang mereka turut
melainkan sangkaan semata-mata, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta.
[117]
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lah yang lebih mengetahui akan sesiapa yang
sesat dari jalannya, dan Dia lah yang lebih mengetahui akan orang-orang
yang mendapat petunjuk.
[118]
Maka makanlah dari (sembelihan binatang-binatang halal) yang disebut
nama Allah ketika menyembelihnya, jika betul kamu beriman kepada
ayat-ayatNya.
[119]
Dan tidak ada sebab bagi kamu, (yang menjadikan) kamu tidak mahu makan
dari (sembelihan binatang-binatang halal) yang disebut nama Allah ketika
menyembelihnya, padahal Allah telah menerangkan satu persatu kepada
kamu apa yang diharamkanNya atas kamu, kecuali apa yang kamu terpaksa
memakannya? Dan sesungguhnya kebanyakan manusia hendak menyesatkan
dengan hawa nafsu mereka dengan tidak berdasarkan pengetahuan.
Sesungguhnya Tuhanmu, Dia lah yang lebih mengetahui akan orang-orang
yang melampaui batas.
[120]
Dan tinggalkanlah kamu dosa yang nyata dan yang tersembunyi. Kerana
sesungguhnya orang-orang yang berusaha melakukan dosa, mereka akan
dibalas dengan apa yang mereka telah lakukan.
[121]
Dan janganlah kamu makan dari (sembelihan binatang-binatang halal) yang
tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya, kerana sesungguhnya yang
sedemikian itu adalah perbuatan fasik (berdosa); dan sesungguhnya
Syaitan-syaitan itu membisikkan kepada pengikut-pengikutnya, supaya
mereka membantah (menghasut) kamu; dan jika kamu menurut hasutan mereka
(untuk menghalalkan yang haram itu), sesungguhnya kamu tetap menjadi
orang-orang musyrik.
[122]
Dan adakah orang yang mati (hatinya dengan kufur), kemudian Kami
hidupkan dia semula (dengan hidayah petunjuk), dan Kami jadikan baginya
cahaya (iman) yang menerangi (sehingga dapatlah ia membezakan antara
yang benar dengan yang salah, dan dapatlah) ia berjalan dengan suluhan
cahaya itu dalam masyarakat manusia, (adakah orang yang demikian
keadaannya) sama seperti yang tinggal tetap di dalam gelap-gelita
(kufur), yang tidak dapat keluar sama sekali daripadanya? Demikianlah
(sebagaimana iman itu diperlihatkan keelokannya kepada orang-orang yang
beriman), diperlihatkan pula pada pandangan orang-orang yang kafir itu
akan keelokan apa yang mereka telah lakukan (dari perbuatan kufur dan
segala jenis maksiat).
[123]
Dan demikianlah Kami adakan dalam tiap-tiap negeri orang-orang besar
yang jahat supaya mereka melakukan tipu daya di negeri itu, padahal
tiadalah mereka memperdayakan selain dari dirinya sendiri (kerana
merekalah yang akan menerima akibatnya yang buruk), sedang mereka tidak
menyedarinya.
[124]
Dan apabila datang kepada mereka sesuatu keterangan, mereka berkata:
“Kami tidak akan beriman sehingga kami juga diberi (wahyu) sama seperti
yang telah diberikan kepada pesuruh-pesuruh Allah”. Allah lebih
mengetahui di mana (dan kepada siapakah yang sepatutnya) Ia berikan
jawatan Rasul (dan wahyu) yang diberikanNya itu. Orang-orang yang
melakukan perbuatan yang salah itu akan ditimpa kehinaan di sisi Allah,
dan azab seksa yang amat berat, disebabkan perbuatan tipu daya yang
mereka lakukan.
[125]
Maka sesiapa yang Allah kehendaki untuk memberi hidayah petunjuk
kepadanya nescaya Ia melapangkan dadanya (membuka hatinya) untuk
menerima Islam; dan sesiapa yang Allah kehendaki untuk menyesatkannya,
nescaya Ia menjadikan dadanya sesak sempit sesempit-sempitnya,
seolah-olah ia sedang mendaki naik ke langit (dengan susah payahnya).
Demikianlah Allah menimpakan azab kepada orang-orang yang tidak beriman.
[126]
Dan inilah jalan Tuhanmu (ugama Islam) yang betul lurus. Sesungguhnya
Kami telah menjelaskan ayat-ayat keterangan (Kami) satu persatu, bagi
kaum yang mahu beringat – insaf.
[127]
Bagi merekalah Syurga Darus-Salaam (tempat tinggal yang aman sejahtera)
di sisi Tuhan mereka, dan Dia lah Penolong mereka, disebabkan amal-amal
(yang baik) yang mereka telah kerjakan.
[128]
Dan (ingatlah) hari (kiamat yang padanya) Allah akan himpunkan mereka
semua, (lalu berfirman): “Wahai sekalian jin (Syaitan-syaitan)!
Sesungguhnya kamu telah banyak pengikut-pengikut dari manusia”. Dan
berkatalah pula pengikut-pengikut mereka dari golongan manusia: “Wahai
Tuhan kami, sebahagian kami (manusia) telah bersenang-senang (mendapat
kemudahan) dengan sebahagian yang lain (Syaitan-syaitan), dan kami telah
sampailah kepada masa kami (hari kiamat) yang Engkau telah tentukan
bagi kami”. (Allah berfirman): “Nerakalah tempat kediaman kamu, kekal
kamu di dalamnya, kecuali apa yang dikehendaki Allah”. Sesungguhnya
Tuhanmu (wahai Muhammad) Maha Bijaksana, lagi Maha Mengetahui.
[129]
Dan demikianlah Kami jadikan sebahagian dari orang-orang yang zalim itu
kawan rapat dengan sebahagian yang lain, disebabkan apa yang mereka
telah usahakan (dari perbuatan-perbuatan kufur dan maksiat itu).
[130]
Wahai sekalian jin dan manusia! Bukankah telah datang kepada kamu
Rasul-rasul dari kalangan kamu sendiri, yang menyampaikan kepada kamu
ayat-ayatKu (perintah-perintahKu), dan yang memberikan amaran kepada
kamu tentang pertemuan kamu dengan hari (kiamat) ini? Mereka menjawab:
“Kami menjadi saksi mengakui akan (kesalahan) diri kami sendiri
(mendustakan Rasul-rasul itu)”. Dan (sebabnya ialah) mereka telah
diperdayakan oleh (kemewahan) hidup di dunia dan (kerana itulah) mereka
menjadi saksi (pada hari akhirat) terhadap diri mereka sendiri: (bahawa)
sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang mengingkari (apa yang telah
disampaikan oleh Rasul-rasul itu).
[131]
Yang demikian (kedatangan Rasul-rasul itu ialah), kerana Tuhanmu tidak
membinasakan negeri-negeri secara zalim sedang penduduknya leka lalai.
[132]
Dan bagi tiap-tiap seorang (dari manusia atau jin), beberapa darjat
(tingkatan balasan) disebabkan (amal baik atau jahat) yang mereka telah
kerjakan; dan (ingatlah) Tuhanmu tiadalah lalai dari apa yang mereka
lakukan.
[133]
Dan Tuhanmu Maha Kaya, lagi Melimpah-limpah rahmatNya. Jika Ia
kehendaki, nescaya Ia binasakan kamu dan menggantikan sesudah
(binasanya) kamu dengan sesiapa yang dikehendakiNya, sebagaimana Ia
telah menjadikan kamu dari keturunan kaum yang lain.
[134]
Sesungguhnya apa yang dijanjikan kepada kamu (hari kiamat dan
balasannya) tetap akan datang, dan kamu tidak akan dapat melepaskan diri
(dari balasan itu).
[135]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Wahai kaumku (yang masih kafir), buatlah
sedaya upaya kamu (untuk menentang Islam), sesungguhnya aku juga tetap
beramal (berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk mempertahankan Islam);
kemudian kamu akan ketahui siapakah yang akan beroleh kebaikan dan
kejayaan di dunia ini. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak
akan berjaya.
[136]
Dan mereka (orang-orang musyrik) memperuntukkan dari hasil tanaman dan
binatang-binatang ternak yang diciptakan oleh Allah itu, sebahagian bagi
Allah (dan sebahagian lagi untuk berhala-berhala mereka), lalu mereka
berkata: Ini untuk Allah – menurut anggapan mereka – dan ini untuk
berhala-berhala kami.” Kemudian apa yang telah ditentukan untuk
berhala-berhala mereka, maka ia tidak sampai kepada Allah (kerana mereka
tidak membelanjakannya pada jalan Allah), dan apa yang telah ditentukan
untuk Allah, sampai pula kepada berhala-berhala mereka (kerana mereka
membelanjakannya pada jalan itu). Amatlah jahatnya apa yang mereka
hukumkan itu.
[137]
Dan demikianlah juga (jahatnya) ketua-ketua yang orang-orang musyrik itu
jadikan sekutu bagi Allah, menghasut kebanyakan dari mereka dengan
kata-kata indah yang memperlihatkan eloknya perbuatan membunuh anak-anak
mereka, untuk membinasakan mereka, dan untuk mengelirukan mereka
nengenai ugama mereka. Dan kalau Allah kehendaki, nescaya mereka tidak
melakukannya. Oleh itu biarkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan
itu.
[138]
Dan mereka berkata lagi: “Ini adalah binatang-binatang ternak dan
tanaman-tanaman yang dilarang, yang tidak boleh seorang pun memakannya
kecuali sesiapa yang kami kehendaki”, – menurut anggapan mereka; dan
(sejenis lagi) binatang-binatang ternak yang dilarang menunggangnya; dan
(sejenis lagi) bintang-bintang ternak yang tidak mereka sebutkan nama
Allah ketika menyembelihnya; (semuanya itu mereka lakukan dengan)
berdusta terhadap Allah. Allah akan membalas mereka disebabkan apa yang
mereka telah ada-adakan itu.
[139]
Dan mereka berkata lagi: “Apa yang ada dalam perut binatang-binatang
ternak itu (jika ia lahirkan hidup) adalah halal bagi lelaki-lelaki kami
dan haram bagi perempuan-perempuan kami”. Dan jika ia (dilahirkan)
mati, maka mereka (lelaki perempuan) bersekutu padanya (bersama-sama
memakannya). Allah akan membalas mereka tentang apa yang mereka tetapkan
(mengenai halal dan haram) itu. Sesungguhnya Allah Maha Bijaksana, lagi
Maha Mengetahui.
[140]
Sesungguhnya rugilah orang-orang yang membunuh anak-anak mereka kerana
kebodohan, lagi tidak berpengetahuan (sedang Allah yang memberi rezeki
kepada sekalian makhluknya), dan juga (rugilah orang-orang yang)
mengharamkan apa yang telah dikurniakan oleh Allah kepada mereka, dengan
berdusta terhadap Allah. Sesungguhnya sesatlah mereka, dan tiadalah
mereka mendapat petunjuk.
[141]
Dan Dia lah (Allah) yang menjadikan (untuk kamu) kebun-kebun yang
menjalar tanamannya dan yang tidak menjalar; dan pohon-pohon tamar
(kurma) dan tanaman-tanaman yang berlainan (bentuk, rupa dan) rasanya;
dan buah zaiton dan delima, yang bersamaan (warnanya atau daunnya) dan
tidak bersamaan (rasanya). Makanlah dari buahnya ketika ia berbuah, dan
keluarkanlah haknya (zakatnya) pada hari memetik atau menuainya; dan
janganlah kamu melampau (pada apa-apa jua yang kamu makan atau
belanjakan); sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang
melampau.
[142]
Dan di antara binatang-binatang ternak itu, ada yang dijadikan untuk
pengangkutan, dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari apa yang
telah dikurniakan oleh Allah kepada kamu, dan janganlah kamu menurut
jejak langkah Syaitan; kerana sesungguhnya Syaitan itu musuh bagi kamu
yang terang nyata.
[143]
(Binatang ternak itu) delapan ekor – (empat) pasangan; dari kambing
biri-biri dua ekor (sepasang jantan betina), dan dari kambing biasa dua
ekor (sepasang jantan betina). Tanyalah (wahai Muhammad kepada
orang-orang musyrik itu): “Adakah yang diharamkan Allah itu, dua
jantannya atau dua betinanya, atau yang dikandung oleh rahim dua
betinanya? Terangkanlah kepadaku dengan berdasarkan ilmu pengetahuan
(Syarak dari Allah yang menjadi dalil tentang haramnya), jika betul kamu
orang-orang yang benar”.
[144]
Dan dari unta dua ekor (sepasang jantan betina), dan dari lembu dua ekor
(sepasang jantan betina). Tanyalah (wahai Muhammad): “Adakah yang
diharamkan Allah itu dua jantannya atau dua betinanya, atau yang
dikandung oleh rahim dua betinanya? Ataupun kamu ada menyaksikan ketika
Allah menyuruh serta menentukan kepada kamu (atau kepada datuk nenek
kamu) dengan yang demikian ini?” Oleh itu, siapakah yang lebih zalim
daripada orang yang berdusta terhadap Allah untuk menyesatkan manusia
dengan tidak berdasarkan ilmu pengetahuan? Sesungguhnya Allah tidak
memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.
[145]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku tidak dapati dalam apa yang telah
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak
memakannya melainkan kalau benda itu bangkai, atau darah yang mengalir,
atau daging babi – kerana sesungguhnya ia adalah kotor – atau sesuatu
yang dilakukan secara fasik, iaitu binatang yang disembelih atas nama
yang lain dari Allah”. Kemudian sesiapa yang terpaksa (memakannya kerana
darurat) sedang ia tidak mengingininya dan tidak melampaui batas, maka
sesungguhnya Tuhan mu Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
[146]
Dan Kami haramkan atas orang-orang Yahudi segala binatang yang berkuku,
dan dari lembu dan kambing pula Kami haramkan kepada mereka lemaknya,
kecuali (lemak) yang ada pada belakangnya atau yang menyelaputi perkakas
dalam perutnya, atau yang bercampur dengan tulang. Demikianlah Kami
balas mereka dengan sebab kederhakaan mereka; dan sesungguhnya Kamilah
yang benar.
[147]
Kemudian jika mereka mendustakanmu (wahai Muhammad) maka katakanlah:
“Tuhan kamu mempunyai rahmat yang luas melimpah-ruah, dan azab seksaNya
tidak dapat ditolak dari kaum yang berdosa”.
[148]
Orang-orang musyrik akan mengatakan: “Kalau Allah menghendaki tentulah
kami dan datuk nenek kami tidak mempersekutukanNya (dengan sesuatu yang
lain), dan tidak pula kami haramkan sesuatu apa pun”. Demikianlah juga
orang-orang yang dahulu sebelum mereka telah mendustakan (Rasul-rasul)
sehingga mereka merasai azab seksa Kami. Katakanlah: Adakah kamu
mempunyai (sesuatu keterangan yang berdasarkan) ilmu supaya dapat kamu
tunjukkan kepada kami? Tiadalah kamu menurut melainkan sangkaan
semata-mata, dan kamu pula tidak lain hanyalah berdusta”.
[149]
Katakanlah (wahai Muhammad: “Kalau kamu sudah tidak ada sesuatu bukti)
maka Allah mempunyai bukti yang tegas nyata. Oleh itu, jika Ia
menghendaki tentulah Ia akan memberi hidayah petunjuk kepada kamu
semuanya”.
[150]
Katakanlah: “Bawalah saksi-saksi kamu memberi keterangan bahawa Allah
mengharamkan (benda-benda yang kamu haramkan) ini”. Kemudian jika mereka
(tergamak) menjadi saksi (secara dusta), maka janganlah engkau turut
sama membenarkan mereka mereka; dan janganlah engkau turut hawa nafsu
orang-orang yang mendustakan ayat-ayat keterangan Kami, dan orang-orang
yang tidak beriman kepada hari akhirat, sedang mereka pula menyamakan
(sesuatu yang lain) dengan Tuhan mereka.
[151]
Katakanlah: “Marilah, supaya aku bacakan apa yang telah diharamkan oleh
Tuhan kamu kepada kamu, iaitu janganlah kamu sekutukan dengan Allah
sesuatupun; dan hendaklah (kamu) membuat baik kepada ibu bapa; dan
janganlah kamu membunuh anak-anak kamu kerana kepapaan, (sebenarnya)
Kamilah yang memberi rezeki kepada kamu dan kepada mereka; dan janganlah
kamu hampiri kejahatan-kejahatan (zina) – yang terang daripadanya dan
yang tersembunyi; dan janganlah kamu membunuh jiwa yang telah diharamkan
Allah (membunuhnya) melainkan dengan jalan yang hak (yang dibenarkan
oleh Syarak). Dengan yang demikian itulah Allah perintahkan kamu, supaya
kamu memahaminya.
[152]
“Dan janganlah kamu hampiri harta anak yatim melainkan dengan cara yang
baik (untuk mengawal dan mengembangkannya), sehingga ia baligh (dewasa,
serta layak mengurus hartanya dengan sendiri); dan sempurnakanlah segala
sukatan dan timbangan dengan adil”. – Kami tidak memberatkan seseorang
dengan kewajipan melainkan sekadar kesanggupannya – “dan apabila kamu
mengatakan sesuatu (semasa membuat apa-apa keterangan) maka hendaklah
kamu berlaku adil, sekalipun orang itu ada hubungan kerabat (dengan
kamu); dan perjanjian (perintah-perintah) Allah hendaklah kamu
sempurnakan. Dengan yang demikian itulah Allah perintahkan kamu, supaya
kamu beringat (mematuhiNya)”.
[153]
Dan bahawa sesungguhnya inilah jalanKu (ugama Islam) yang betul lurus,
maka hendaklah kamu menurutnya; dan janganlah kamu menurut menurut
jalan-jalan (yang lain dari Islam), kerana jalan-jalan (yang lain itu)
mencerai-beraikan kamu dari jalan Allah, Dengan yang demikian itulah
Allah perintahkan kamu, supaya kamu bertaqwa.
[154]
Kemudian (ketahuilah pula bahawa) Kami telah memberikan kepada Nabi Musa
Kitab Taurat untuk menyempurnakan (kemuliaan dan nikmat Kami) kepada
orang yang telah berbuat baik (menjalankan ajaran Kitab itu iaitu Nabi
Musa), dan untuk menerangkan tiap-tiap sesuatu, serta menjadi petunjuk
dan rahmat, supaya mereka beriman kepada pertemuan dengan Tuhan mereka
(pada hari akhirat kelak).
[155]
Dan ini sebuah Kitab (Al-Quran) yang Kami turunkan, yang ada berkatnya
(banyak manfaatnya). Oleh itu, hendaklah kamu menurutnya; dan
bertaqwalah (kepada Allah), mudah-mudahan kamu beroleh rahmat.
[156]
Supaya kamu tidak mengatakan: “Bahawa Kitab (ugama) itu hanya diturunkan
kepada dua golongan (Yahudi dan Nasrani) dahulu sebelum kami, dan
sesungguhnya kami lalai (tidak faham) akan apa yang dibaca dan
dipelajari oleh mereka”.
[157]
Atau supaya kamu (tidak) mengatakan: “Sesungguhnya kalau diturunkan
Kitab kepada kami tentulah kami mendapat petunjuk hidayah lebih daripada
mereka”. (Kamu tidak akan dapat berdalih lagi) kerana sesungguhnya
telah datang kepada kamu keterangan (yang cukup) dari Tuhan kamu, dan
petunjuk hidayah serta rahmatNya (yang melimpah-limpah). Oleh itu,
siapakah yang lebih zalim lagi daripada orang yang mendustakan ayat-ayat
keterangan Allah dan berpaling daripadanya? Kami akan membalas
orang-orang yang berpaling dari ayat-ayat keterangan Kami (dengan) azab
seksa yang seburuk-buruknya, disebabkan mereka sentiasa berpaling
(mengingkarinya).
[158]
Apakah (yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang tidak beriman itu?) mereka
tidak menunggu melainkan kedatangan malaikat (yang mencabut nyawa
mereka), atau kedatangan (azab) Tuhanmu, atau kedatangan sebahagian dari
tanda-tanda Tuhanmu (yang menjadi alamat hari kiamat). Pada hari
datangnya sebahagian dari tanda-tanda Tuhanmu itu, tidak berfaedah lagi
iman seseorang yang tidak beriman sebelum itu, atau yang tidak berusaha
mengerjakan kebaikan mengenai imannya. Katakanlah: “Tunggulah kamu (akan
apa yang kamu berhak mendapatnya), dan kami pun sebenarnya menunggu
(akan apa yang telah dijanjikan oleh Tuhan kepada kami)”.
[159]
Bahawasanya orang-orang yang mencerai-beraikan ugama mereka (dengan
perselisihan-perselisihan yang berdasarkan hawa nafsu), dan mereka
menjadi berpuak-puak, tiadalah engkau terkait sedikitpun dalam
(perbuatan) mereka. Sesungguhnya perkara mereka hanya terserah kepada
Allah. Kemudian Ia akan menerangkan kepada mereka (pada hari kiamat
kelak), apa yang telah mereka lakukan (dan membalasnya).
[160]
Sesiapa yang membawa amal kebaikan (pada hari kiamat), maka baginya
(balasan) sepuluh kali ganda (dari kebaikan) yang sama dengannya; dan
sesiapa yang membawa amal kejahatan, maka ia tidak dibalas melainkan
(kejahatan) yang sama dengannya; sedang mereka tidak dianiaya
(sedikitpun).
[161]
Katakanlah (wahai Muhammad): “Sesungguhnya aku telah diberikan petunjuk
hidayah oleh Tuhanku ke jalan yang betul lurus, (kepada) ugama yang
tetap teguh, iaitu ugama Nabi Ibrahim yang ikhlas, dan tiadalah ia dari
orang-orang musyrik”.
[162]
Katakanlah: “Sesungguhnya sembahyangku dan ibadatku, hidupku dan matiku,
hanyalah untuk Allah Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian
alam.
[163]
Tiada sekutu bagiNya, dan dengan yang demikian sahaja aku diperintahkan,
dan aku (di antara seluruh umatku) adalah orang Islam yang awal pertama
– (yang berserah diri kepada Allah dan mematuhi perintahNya)”.
[164]
Katakanlah: “(Sesudah aku mentauhidkan Allah dan berserah diri
kepadaNya) patutkah aku mencari Tuhan selain Allah, padahal Dia lah
Tuhan bagi tiap-tiap sesuatu? Dan tiadalah (kejahatan) yang diusahakan
oleh tiap-tiap seorang melainkan orang itulah sahaja yang menanggung
dosanya; dan seseorang yang boleh memikul tidak akan memikul dosa
perbuatan orang lain (bahkan dosa usahanya sahaja); kemudian kepada
Tuhan kamulah tempat kamu kembali, lalu Ia menerangkan kepada kamu akan
apa yang kamu berselisihan padanya.
[165]
Dan Dia lah yang menjadikan kamu khalifah di bumi dan meninggikan
setengah kamu atas setengahnya yang lain beberapa darjat, kerana Ia
hendak menguji kamu pada apa yang telah dikurniakanNya kepada kamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amatlah cepat azab seksaNya, dan sesungguhnya Ia
Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani.
No comments:
Post a Comment