78. Al Mutalli
Kenapa kita harus memupuk iman kita? Karena kita sudah diberi bibit dulu, waktu di alam arwah. Kita ditawarkan untuk menjadi pejabat. Pejabat apa? Khalifah di muka bumi. Berapa lama? Tidak lama hanya sebentar saja. Karena kita menyanggupi, maka kita diambil janji oleh Allah, (7:172)
(QS7. Al A’raaf ayat 172)
172. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah aku ini Tuhanmu?” mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi”. (kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya Kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”,
Hari ini kita akan melanjutkan kaji masih tentang Asmaul Husna yang ke 78 yaitu
Al-Muta’aali.. (Yang Maha Tinggi)
Bagaimana Allah memberitahukan tentang diri-Nya, mari kita lihat QS.13:9
(QS13. Ar Ra’d ayat 9-10)
عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيرُ الْمُتَعَالِ
9. yang mengetahui semua yang ghaib dan yang nampak; yang Maha besar lagi Maha tinggi.
10. sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang dengan Ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang hari.
Allah memberitahukan kepada kita bahwa Dia Maha Tinggi. Apanya yang tinggi? Semuanya, kekuasaannya tinggi, ilmunya tinggi, kasih sayangnya tinggi. Semuanya tinggi, tidak ada yang mengalahkan Allah. Barangsiapa yang mencoba menandingi-Nya pasti hancur.
Ada ga yang coba menandingi Allah? Ada… mari kita lihat QS.79:15-25
(QS79. An Nazi’at ayat 15-25)
15. sudah sampaikah kepadamu (ya Muhammad) kisah Musa.
16. tatkala Tuhannya memanggilnya di lembah suci ialah lembah Thuwa;
17. “Pergilah kamu kepada Fir’aun, Sesungguhnya Dia telah melampaui batas,
18. dan Katakanlah (kepada Fir’aun): “Adakah keinginan bagimu untuk membersihkan diri (dari kesesatan)”.
19. dan kamu akan kupimpin ke jalan Tuhanmu agar supaya kamu takut kepada-Nya?”
20. lalu Musa memperlihatkan kepadanya mukjizat yang besar.
21. tetapi Fir´aun mendustakan dan mendurhakai.
22. kemudian Dia berpaling seraya berusaha menantang (Musa).
23. Maka Dia mengumpulkan (pembesar-pembesarnya) lalu berseru memanggil kaumnya.
24. (seraya) berkata:”Akulah Tuhanmu yang paling tinggi[T1] “.
25. Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
[T1]Ada yang mengaku sebagai Tuhan yang paling tinggi.
Memang manusia sudah diberi sifat Allah itu sedikit. Maksud Allah memberikan sifat itu supaya kita tidak diperbudak oleh alam. Tapi sayang Firaun melampaui batas, oleh karena itu dia diazab.
Untuk apa Allah menceritakan kisah ini kepada kita? Bukan untuk dongeng2an saja, tapi untuk diambil pelajarannya.
Mari kita lihat dulu siapa yang akan ditinggikan oleh Allah… mari kita lihat QS.58:11
(QS58. Al Mujaadilah ayat 11)
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat[T1] . dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[T1]Orang iman ditinggikan derajatnya, tapi orang berilmu lebih lagi
Jadi yang ditinggikan siapa? Orang beriman. Tapi orang berilmu lebih tinggi lagi.
Jadi kalau kita ingin ditinggikan kita harus punya ilmu. Ilmu tentang apa?
Ilmu tentang siapa Tuhan kita?
Siapa diri kita yang sebenarnya?
Dan apa itu alam?
Kalau kita tidak mengetahui tentang ilmu yang tiga itu kita akan diperbudak oleh alam. Darimana kita bisa tau ilmu tentang semua itu? Dari Al-Qur’an. Kalau kita belum tau AL-Qur’an, maka sebenarnya kita belum tahu apa itu iman.
Nabi bilang ibadah tanpa ilmu binasa. Allah bilang dalam Qur’an shalat tanpa ilmu akan binasa. Mari kita liat QS.4:43
(QS4. An Nisaa’ ayat 43)
43. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam Keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam Keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, Maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema’af lagi Maha Pengampun.
Jadi kalo orang shalat tidak mengerti yang dibaca apa namanya? Mabok..
Jadi kalau ada orang yang shalat selama 50 tahun tapi tidak pernah tau apa yang dibaca, “ga usah shalat deh” kata Allah..
Jadi apa kewajiban kita? Mulai sekarang pelajari dan pahami itu bacaan shalat kita. kalau kita tau isi bacaan shalat, ngeri kita. Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in.. “hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami meminta pertolongan.” Kalau kita mengaku menyembah Allah, jadi maunya siapa yang harus kita ikuti? maunya Allah. Maunya Allah ada dimana? Di Al-Qur’an..
Jadi kalau ingin ditinggikan derajat, sembah Allah, ikuti aturan-aturan-Nya (dalam Qur’an), sekalipun dunia dan seisinya menghujat.
Allah bilang “balas kejahatan dengan kebaikan”, kita bilang “enak aja..”. tapi dalam shalat bilang iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in. Tuh makanya jangan sok, masih banyak yang kita melanggar aturan Allah. Pernah ga saat kita pake HP kita doakan orang yang bikin HP? Kira2 yang bikin HP itu rahmatan lil ‘alamin ga? Iya.. nah… pernah ga saat mau makan, kita mendoakan orang yang memasak, mengolah makanan, menyampaikan makanannya sampai ke tangan kita? Nah… makanya jangan sok.. nah itu ilmu..
Semua yang kita lakukan itu karena ingin mencari sayangnya Allah. Nah semuanya itu untungnya akan kembali kepada kita juga. Orang bilang berdzikir ini-itu seribu kali, sekian kali, ratusan kali tapi ga pernah ingin tau apa isinya. Allah bilang ingatlah Allah banyak-banyak kapanpun, saat berdiri, duduk, berbaring. Nah lakukan itu, baru cocok inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil ‘alamin.
Kita kembali kepada orang yang mengaku dirinya tinggi, siapa? Firaun. Allah bilang “Hai Musa pergilah kepada Firaun karena dia sudah melampaui batas.” Mari kita lihat bagaimana dia melampaui batas. QS.43:51
(QS43. Az Zukhruf ayat 51)
51. dan Fir’aun berseru kepada kaumnya (seraya) berkata: “Hai kaumku, Bukankah kerajaan Mesir ini kepunyaanku dan (bukankah) sungai-sungai ini mengalir di bawahku; Maka Apakah kamu tidak melihat(nya)?
Masya Allah.. Allah bilang “lahu ma fis samawati wama fil ardhi”, eh Firaun bilang Mesir punya dia. Nah tidak terasa kita juga suka bersifat seperti Firaun. Saat kita ditanya, “bu ini rumah siapa?” rumah saya.. mobil siapa? Mobil saya… anak siapa? Anak saya…
Firaun diberi ilmu untuk mengolah alam, sehingga kaya raya tapi ruhnya tidak pernah dikenalkan kepada Allah sehingga membangkang dan lupa kepada Allah. Kira-kira ada ga orang sekarang yang seperti itu? Ada… banyak yang menyekolahkan anak mahal-mahal tentang ilmu dunia tapi tidak pernah dikenalkan dengan Al-Qur’an.
Allah cerita lagi tentang Firaun di QS.28:4
(QS28. Al Qashash ayat 4)
4. Sesungguhnya Fir’aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir’aun Termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.
Ada ga sekarang orang yang berbuat sewenang-wenang? Ada.. nah itu cucu firaun. Berbuat semau hati, tidak peduli apa maunya Allah.
Bagaimana keadaan jiwa firaun itu? Siapa cucu firaun itu? Mari kita lihat QS.3:10-11
(QS3. Ali ‘Imran ayat 10-11)
10. Sesungguhnya orang-orang yang kafir, harta benda dan anak-anak mereka, sedikitpun tidak dapat menolak (siksa) Allah dari mereka. dan mereka itu adalah bahan Bakar api neraka,
11. (keadaan mereka) adalah sebagai Keadaan kaum Fir’aun dan orang-orang yang sebelumnya; mereka mendustakan ayat-ayat kami; karena itu Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosa mereka. dan Allah sangat keras siksa-Nya.
Jadi orang kafir itu siapa? Yang mendustakan ayat-ayat Allah.. itulah cucu-cucu Firaun.
Mari kita lihat di ayat lain. QS.8:52-54
(QS8. Al Anfaal ayat 52-54)
52. (keadaan mereka) serupa dengan Keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. mereka mengingkari ayat-ayat Allah, Maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha kuat lagi Amat keras siksaan-Nya.
53[T1] . (siksaan) yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
54. (keadaan mereka) serupa dengan Keadaan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya serta orang-orang yang sebelumnya. mereka mendustakan ayat-ayat Tuhannya Maka Kami membinasakan mereka disebabkan dosa-dosanya dan Kami tenggelamkan Fir’aun dan pengikut-pengikutnya; dan kesemuanya adalah orang-orang yang zalim.
[T1]Orang yang dulunya kaya, terus sekarang jatuh miskin, banyak yang tidak enak.. lihat, bisa jadi karena mengingkari Al-Qur’an.
Ada ga orang sekarang mengingkari ayat-ayat Allah? Ada… tadi mendustakan sekarang mengingkari.
Allah bilang Al-Qur’an itu pedoman hidup, tapi kita mengolok-olokkan, kita baca-baca tapi tidak mau tau apa isinya, itu mengingkari namanya. Maka siksa lah yang datang. Makanya rugi..rugi sekali kalau sampai mati kita tidak mau tau apa isi Al-Qur’an.. menyesal nanti di neraka. saat musa membacakan ayat Allah kepada Firaun, dia marah tidak mau menerima. Kira-kira orang sekarang ada ga yang begitu? Ada.. mari kita lihat ayatnya
72. dan apabila dibacakan di hadapan mereka ayat-ayat Kami yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah: “Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, Yaitu neraka?” Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. dan neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
Nah itulah cucu-cucu firaun. Kita dengan belajar ini yang tadinya jadi cucu firaun, sekarang jadi cucu Musa, cucu Muhammad, nabi-nabi lah pokoknya. Nabi-nabi itu semuanya islam. Kalau jadi cucu firaun, cucu syaitan, azab lah yang didapat, binasalah akhirnya.
Jangan mau diperbudak oleh alam. Oleh karena itu Allah teteskan sifat Al-Muta’aali (tinggi) agar kita tidak diperbudak oleh alam.. saya tidak ada, saya tidak punya, saya tidak bisa, kalau tidak diadakan, dipunyakan dan dibisakan oleh Yang Punya Langit dan Bumi.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment