12. Al Baari
Salah satu Al-Asma`ul Husna adalah Al-Bari` (البَارِئُ), seperti yang Allah l sebutkan:
هُوَ اللَّهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ ۖ لَهُ
الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَىٰ ۚ يُسَبِّحُ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ
وَالْأَرْضِ ۖ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Dia-lah Allah Al-Khaliq (Yang Menciptakan), Al-Bari’, Al-Mushawwir
(Yang Membentuk Rupa), Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik.”
(Al-Hasyr: 24)
“Dan (ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: ‘Hai kaumku,
sesungguhnya kalian telah menganiaya diri kalian sendiri karena kalian
telah menjadikan anak lembu (sebagai sesembahan kalian), maka
bertaubatlah kepada Bari` kalian dan bunuhlah diri kalian. Hal itu
adalah lebih baik bagi kalian di sisi Bari` kalian…’.” (Al-Baqarah: 54)
Makna Al-Bari`
Ibnu Qutaibah v mengatakan: “Di antara sifat Allah l adalah (Al-Bari`)
dan makna Al-Bari` adalah (Al-Khaliq): Pencipta. Dikatakan (dalam bahasa
Arab):
Artinya ‘menciptakan makhluk’, dan (البَرِيَّة) berarti ‘makhluk’.”
(Tafsir Gharibul Qur`an hal. 15, dinukil dari Shifatullah ‘Azza Wa Jalla
Al-Waridah Fil Kitabi Was-Sunnah hal. 61-62)
Ibnul Atsir v mengatakan: “Al-Bari` artinya yang menciptakan makhluk
tanpa meniru. Akan tetapi lafadz ini lebih memiliki kekhususan pada
(penciptaan) makhluk-makhluk hidup, tidak pada makhluk-makhluk yang
lain. Lafadz ini jarang sekali dipakai pada (penciptaan) selain makhluk
hidup. Sehingga diungkapkan dalam bahasa Arab:
يَبْرَأُ اللهُ النَسَمَةَ
‘Allah menciptakan makhluk hidup.’ (dengan menggunakan kata bara`a, pent.). Dan:
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ
‘Allah menciptakan langit dan bumi.’ (dengan menggunakan kata khalaqa,
pent.).” (Jami’ul Ushul, 4/177, dinukil dari Shifatullah ‘Azza Wa Jalla
Al-Waridah Fil Kitabi Was-Sunnah hal. 61-62)
Demikian pula yang dikatakan dalam Lisanul ‘Arab.
Jadi di sinilah salah satu perbedaan makna antara nama Allah Al-Khaliq dan Al-Bari`.
Abu Hilal Al-‘Askari v mengatakan: “(Kata) (بَرَأَ اللهُ الْخَلْقَ)
artinya ‘Allah l membeda-bedakan bentuk mereka’.” (Al-Furuq
Al-Lughawiyyah hal. 227)
Ibnu Katsir v ketika menjelaskan ayat ke-24 surat Al-Hasyr berkata:
“Al-Khalqu (yang darinya diambil kata Al-Khaliq, pent.) artinya
menetapkan. Dan Al-Bar`u (yang darinya diambil kata Al-Bari`, pent.)
artinya Al-Faryu, yaitu melaksanakan dan memunculkan atau mengadakan apa
yang Dia tetapkan menuju ke alam nyata. Dan tidak semua yang bisa
menetapkan sesuatu dan mengaturnya mampu untuk melaksanakan dan
mewujudkannya, selain Allah l. Seorang penyair memuji orang lain:
وَلَأَنْتَ تَفْرِي مَا خَلَقْتَ
وَبَعْضُ الْقَوْمِ يَخْلُقُ ثُمَّ لاَ يَفْرِي
Sungguh dirimu mewujudkan apa yang kamu tetapkan
sementara sebagian kaum menetapkan lalu tidak bisa mewujudkan
Yakni engkau mewujudkan dan mengadakan apa yang engkau tetapkan, berbeda
dengan selainmu, yang tidak mampu melaksanakan apa yang diinginkan.
Sehingga, makna Al-Khalq adalah menetapkan, sedangkan makna Al-Faryu
(Al-Bar`u) adalah melaksanakannya.” (Tafsir Al-Qur`anul ‘Azhim, 4/367.
Lihat juga Tafsir Al-Qurthubi, 18/48)
Kesimpulan
Dari nukilan penjelasan para ulama di atas dapat disimpulkan bahwa makna
Al-Bari` adalah Yang menciptakan tanpa meniru, dan mewujudkan ke alam
nyata apa yang Allah l tetapkan –sebagaimana penjelasan Ibnu Katsir v–
serta membedakan antara satu makhluk dengan yang lain –sebagaimana
penjelasan Abu Hilal Al-‘Askari v–. Dan kata Al-Bari` lebih akrab dengan
penciptaan makhluk hidup, –sebagaimana penjelasan Ibnul Atsir v–.
Buah Mengimani Nama Allah Al-Bari`
Dengan mengimani nama tersebut serta mengetahui maknanya, kita semakin
menyadari kekuasaan Allah Yang Maha Hebat, serta mengetahui bagaimana
luasnya ilmu Allah l dan kemampuan-Nya. Di mana tidak mungkin ada yang
melakukan itu semua kecuali Dzat yang Maha Berilmu dan Maha Mampu. Ini
semua mestinya membuat kita semakin tunduk kepada-Nya dan semakin patuh.
Sebagaimana juga mestinya membuat kita semakin bersyukur kepada-Nya
karena kita semua –dengan bentuk ciptaan yang bagus dan indah ini–
adalah buah dari nama Allah l tersebut.
Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment