[1]Haa, Miim.
[2]Turunnya Al-Quran ini dari Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha Mengetahui;
[3]Yang Mengampunkan dosa,
dan Yang Menerima taubat; Yang Berat azabNya; Yang Melimpah-limpah
kurniaNya; tiada Tuhan melainkan Dia; kepadaNyalah tempat kembali.
[4]Tidak ada yang membantah
mengenai ayat-ayat Allah melainkan orang-orang yang kafir. Oleh itu
janganlah engkau (wahai Muhammad) diperdayakan oleh kebebasan mereka
bergerak dengan berulang alik dari sebuah bandar ke bandar yang lain.
[5]Sebelum mereka, kaum Nabi
Nuh dan puak-puak yang bergabung – sesudah kaum Nabi Nuh itu – telah
mendustakan (Rasul-rasulnya), dan tiap-tiap umat di antaranya telah
merancangkan rancangan jahat terhadap Rasul mereka untuk menawannya (dan
membinasakannya); dan mereka pula telah membantah dengan perkara yang
salah untuk menghapuskan kebenaran dengan perkara yang salah itu; sebab
itu Aku binasakan mereka. Maka (lihatlah) bagaimana kesan azabKu!
[6]Dan demikianlah juga tetapnya hukuman Tuhanmu terhadap orang-orang yang kafir, kerana sesungguhnya mereka ialah ahli neraka.
[7]Malaikat yang memikul
Arasy dan malaikat yang berada di sekelilingnya, bertasbih memuji
TuhanNya; dan beriman kepadaNya; serta mereka memohon ampun bagi
orang-orang yang beriman (dengan berdoa merayu): “Wahai Tuhan kami!
RahmatMu dan IlmuMu meliputi segala-galanya; maka berilah ampun kepada
orang-orang yang bertaubat serta menurut jalanMu, dan peliharalah mereka
dari azab neraka.
[8]“Wahai Tuhan kami! Dan
masukkanlah mereka ke dalam Syurga “Adn” yang Engkau telah janjikan
kepada mereka; dan (masukkanlah bersama-sama mereka): orang-orang yang
layak di antara ibu bapa mereka, dan isteri-isteri mereka, serta
keturunan mereka. Sesungguhnya Engkaulah jua Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Bijaksana.
[9]“Dan peliharalah mereka
dari (balasan) kejahatan-kejahatan (yang dilakukannya); dan (sebenarnya)
sesiapa yang Engkau pelihara pada hari itu dari terkena (balasan)
kejahatan-kejahatan (yang dilakukannya) maka sesungguhnya Engkau telah
mengurniakan rahmat kepadanya; dan yang demikian itulah kemenangan yang
besar (nilainya)”.
[10]Sesungguhnya
orang-orang yang kafir akan dipanggil dan dikatakan kepada mereka (pada
hari kiamat): “Demi sesungguhnya! Kebencian Allah (kepada kamu) lebih
besar daripada kebencian kamu kepada diri sendiri, (sebabnya kerana)
semasa kamu diseru dan diajak (di dunia dahulu) supaya beriman, (kamu
enggan dan menolak), lalu kamu terus berkeadaan kufur”.
[11]Mereka menjawab:
“Wahai Tuhan kami! Engkau telah menjadikan kami berkeadaan mati dua
kali, dan telah menjadikan kami bersifat hidup dua kali, maka kami
(sekarang) mengakui akan dosa-dosa kami. Oleh itu adakah sebarang jalan
untuk (kami) keluar (dari neraka)?”
[12](Lalu dikatakan kepada
mereka): “Azab yang kamu berada padanya itu adalah kerana keadaan kamu
apabila Allah Yang Maha Esa sahaja diseru dan disembah, kamu kufur (dan
menolak cara bertauhid itu); dan apabila dipersekutukan sesuatu dengan
Allah, kamu percaya (dan menerima bawaan syirik itu). Maka kuasa
menjalankan keadilan adalah hak Allah, Yang Maha Tinggi (dari apa yang
dipersekutukan), lagi Yang Maha Besar (pemerintahanNya)”.
[13]Dia lah Tuhan yang
memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda keesaanNya dan kekuasaanNya
(untuk kehidupan rohani kamu), dan yang menurunkan (untuk jasmani kamu)
sebab-sebab rezeki dari langit. Dan tiadalah yang ingat serta mengambil
pelajaran (dari yang demikian) melainkan orang yang sentiasa bertumpu
(kepada Allah).
[14]Oleh itu maka sembahlah
kamu akan Allah dengan mengikhlaskan ibadat kepadaNya (dan menjauhi
bawaan syirik), sekalipun orang-orang kafir tidak menyukai (amalan kamu
yang demikian).
[15]Dia lah Yang Maha
tinggi darjat kebesaranNya, yang mempunyai Arasy (yang melambangkan
keagungan dan kekuasaanNya); Ia memberikan wahyu dari hal perintahNya
kepada sesiapa yang dikehendakiNya di antara hamba-hambaNya (yang telah
dipilih menjadi RasulNya), supaya Ia memberi amaran (kepada manusia)
tentang hari pertemuan,
[16]Iaitu hari mereka
keluar (dari kubur masing-masing) dengan jelas nyata; tidak akan
tersembunyi kepada Allah sesuatupun dari hal keadaan mereka. (Pada saat
itu Allah berfirman): “Siapakah yang menguasai kerajaan pada hari ini?
(Allah sendiri menjawab): “Dikuasai oleh Allah Yang Maha Esa, lagi Yang
Mengatasi kekuasaanNya segala-galanya!
[17]“Pada hari ini,
tiap-tiap diri dibalas dengan apa yang telah diusahakannya; tidak ada
hukuman yang tidak adil pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat
hitungan hisabNya.
[18]Dan berilah amaran
(wahai Muhammad) kepada mereka tentang (hari kiamat) yang dekat (masa
datangnya), iaitu ketika hati seseorang merasa resah gelisah, kerana
cemas takut, sambil masing-masing menahan perasaannya itu. (Pada saat
itu) orang-orang yang zalim tidak akan mendapat seorang sahabatpun yang
boleh membelanya, dan tidak akan mendapat pemberi syafaat yang diterima
pertolongannya.
[19]Allah mengetahui
pengkhianatan (penyelewengan dan ketiadaan jujur) pandangan mata
seseorang, serta mengetahui akan apa yang tersembunyi di dalam hati.
[20]Dan Allah memutuskan
hukum dengan adil, sedang yang mereka sembah yang lain dari Allah –
tidak dapat memberikan sebarang keputusan. Sesungguhnya Allah Dia lah
Yang Maha Mendengar, lagi Maha Melihat.
[21]Tidakkah mereka telah
berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu tidakkah mereka
memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu dari mereka?
Orang-orang itu adalah orang-orang yang lebih dari mereka tentang
kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan di muka bumi.
Maka sekalipun demikian, Allah binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa
mereka, dan tiadalah bagi mereka sesiapapun yang dapat menyelamatkan
mereka dari azab Allah.
[22](Kebinasaan mereka)
yang demikian ialah kerana mereka sentiasa didatangi Rasul-rasul yang
diutuskan kepada mereka dengan membawa keterangan-keterangan
(hukum-hukum dan mukjizat) yang jelas nyata, maka mereka kufur ingkar,
lalu Allah menyeksa mereka, sesungguhnya Allah adalah Maha Kuat lagi
Maha berat azab seksaNya.
[23]Dan demi sesungguhnya! Kami telah mengutuskan Nabi Musa membawa ayat-ayat Kami dan bukti (mukjizat) yang jelas nyata
[24]Kepada Firaun dan Haman serta Qarun; maka mereka (menuduhnya dengan) berkata: “Ia seorang ahli sihir, lagi pendusta!”
[25]Setelah Nabi Musa
datang kepada mereka dengan membawa kebenaran dari sisi Kami, mereka
berkata (dengan marahnya): “Bunuhlah anak-anak lelaki orang-orang yang
beriman yang mengikutnya, dan biarkan hidup anak-anak perempuan mereka”.
(Tetapi usaha) dan tipu daya orang-orang kafir itu hanya menyebabkan
mereka tenggelam dalam kesesatan dan kebinasaan sahaja.
[26]Dan berkatalah Firaun
(kepada orang-orangnya): “Biarkanlah aku membunuh Musa, dan biarlah dia
memohon kepada Tuhannya (meminta pertolongan)! Sesungguhnya aku bimbang
dia akan menukar ugama kamu, atau ia menimbulkan kerosakan di muka
bumi”.
[27]Dan (setelah mendengar
ancaman itu) Nabi Musa berkata: “Sesungguhnya aku berlindung kepada
Allah Tuhanku dan Tuhan kamu – dari (angkara) tiap-tiap orang yang
sombong takbur, yang tidak beriman kepada hari hitungan amal!”
[28]Dan (pada saat itu)
berkatalah pula seorang lelaki yang beriman dari orang-orang Firaun yang
menyembunyikan imannya: “Patutkah kamu membunuh seorang lelaki kerana
ia menegaskan: `Tuhanku ialah Allah? ‘ – sedang ia telah datang kepada
kamu membawa keterangan-keterangan dari Tuhan kamu? Kalau ia seorang
yang berdusta maka dia lah yang akan menanggung dosa dustanya itu, dan
kalau ia seorang yang benar nescaya kamu akan ditimpa oleh sebahagian
dari (azab) yang dijanjikannya kepada kamu. Sesungguhnya Allah tidak
memberi hidayah petunjuk kepada orang yang melampaui batas, lagi
pendusta.
[29]“Wahai kaumku! Pada
hari ini kepunyaan kamulah kuasa memerintah dengan bermaharajalela di
muka bumi (Mesir dan sekitarnya; tetapi kiranya keadaan bertukar) maka
siapakah yang akan membela kita dari azab Allah kalau azab itu datang
menimpa kita?” Firaun berkata: ” Aku tidak mengesyorkan kepada kamu
melainkan dengan apa yang aku pandang (elok dijalankan), dan aku tidak
menunjukkan kepada kamu melainkan jalan yang benar”.
[30]Dan berkatalah pula
orang yang beriman itu: “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku bimbang kamu
akan ditimpa (kebinasaan) sebagaimana yang telah menimpa kaum-kaum yang
bergabung (menentang Rasul-rasulnya)!
[31]“(Iaitu) seperti
keadaan kaum Nabi Nuh, dan Aad (kaum Nabi Hud), dan Thamud (kaum Nabi
Soleh), serta orang-orang yang datang kemudian daripada mereka (seperti
kaum Nabi Lut). Dan (ingatlah) Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman
kepada hamba-hambaNya.
[32]“Dan, wahai kaumku!
Sesungguhnya aku bimbang kamu akan ditimpa azab seksa hari (kiamat) yang
padanya masing-masing menjerit-jerit memanggil (memohon pertolongan),
[33]“(Iaitu) hari kamu
berpaling undur melarikan diri; padahal semasa itu tidak ada sesiapapun
yang dapat menyelamatkan kamu dari azab Allah. Dan (ingatlah) sesiapa
yang disesatkan Allah (disebabkan pilihannya yang salah), maka tiada
sesiapapun yang dapat memberi hidayah petunjuk kepadanya.
[34]“Dan demi sesungguhnya!
Nabi Yusuf telah datang kepada kamu dahulu dengan membawa
keterangan-keterangan (yang membuktikan kerasulannya), maka kamu tetap
juga dalam keraguan mengenai apa yang disampaikannya kepada kamu
sehingga apabila ia mati, kamu berkata: Allah tidak akan mengutuskan
lagi Rasul sesudahnya; demikianlah Allah menyesatkan sesiapa yang
melampau kederhakaannya, lagi yang ragu-ragu kepercayaannya (terhadap
balasan Tuhannya), –
[35]“(Iaitu) orang-orang
yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Allah dengan tidak ada sebarang
bukti yang sampai kepada mereka (dari pihak yang diakui benarnya).
(Bantahan yang demikian) besar kebenciannya dan kemurkaannya di sisi
hukum Allah dan di sisi bawaan orang-orang yang beriman. Demikianlah
Allah meteraikan atas hati tiap-tiap orang yang sombong takbur, lagi
bermaharajalela pencerobohannya!”
[36]Dan Firaun pula
berkata: “Hai Haman! Binalah untukku sebuah bangunan yang tinggi, semoga
aku sampai ke jalan-jalan (yang aku hendak menujunya)
[37]“(Iaitu) ke pintu-pintu
langit, supaya aku dapat melihat Tuhan Musa; dan sesungguhnya aku
percaya Musa itu seorang pendusta!” Demikianlah diperhiaskan (oleh
Syaitan) kepada Firaun akan perbuatannya yang buruk itu untuk dipandang
baik, serta ia dihalangi dari jalan yang benar; dan tipu daya Firaun itu
tidak membawanya melainkan ke dalam kerugian dan kebinasaan.
[38]Dan berkatalah pula orang beriman itu: “Wahai kaumku! Turutlah (nasihatku), aku akan menunjukkan kepada kamu jalan yang benar.
[39]“Wahai kaumku!
Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (untuk sementara
waktu sahaja), dan sesungguhnya hari akhirat itulah sahaja negeri yang
kekal.
[40]“Sesiapa yang
mengerjakan sesuatu perbuatan jahat maka ia tidak dibalas melainkan
dengan kejahatan yang sebanding dengannya; dan sesiapa yang mengerjakan
amal soleh – dari lelaki atau perempuan – sedang ia beriman, maka mereka
itu akan masuk Syurga; mereka beroleh rezeki di dalam Syurga itu dengan
tidak dihitung.
[41]“Dan wahai kaumku! Apa halnya aku dengan kamu? Aku mengajak kamu kepada keselamatan, dan kamu pula mengajakku ke neraka?
[42]“Kamu mengajakku supaya
aku kufur (tidak percayakan keesaan) Allah dan mempersekutukanNya
dengan apa yang aku tidak mempunyai pengetahuan mengenainya, padahal aku
mengajak kamu beriman kepada Allah Yang Maha Kuasa, lagi Maha
Pengampun?
[43]“Tidak syak lagi,
bahawa makhluk-makhluk yang kamu ajak aku menyembahnya itu tidak dapat
menyahut sebarang seruan (atau memberikan sebarang pertolongan) sama ada
di dunia atau di akhirat; dan sesungguhnya tempat kembali kita semua
ialah kepada Allah, dan sebenarnya orang-orang yang melampau
kejahatannya itu, merekalah ahli neraka.
[44]“(Kiranya kamu tetap
berdegil sekarang) maka kamu sudah tentu akan mengetahui kebenaran apa
yang aku katakan kepada kamu; dan aku sentiasa menyerahkan urusanku
bulat-bulat kepada Allah (untuk memeliharaku); sesungguhnya Allah Maha
Melihat akan keadaan hamba-hambaNya”.
[45](Dengan keikhlasannya
dan penyerahan dirinya kepada Allah) maka ia diselamatkan oleh Allah
dari angkara tipu daya mereka; dan Firaun bersama-sama kaumnya ditimpa
azab seksa yang seburuk-buruknya,
[46]Mereka didedahkan
kepada bahang api neraka pada waktu pagi dan petang (semasa mereka
berada dalam alam Barzakh); dan pada hari berlakunya kiamat
(diperintahkan kepada malaikat): “Masukkanlah Firaun dan
pengikut-pengikutnya ke dalam azab seksa api neraka yang
seberat-beratnya!”
[47]Dan (ingatkanlah
perkara yang berlaku) semasa orang-orang yang kafir dan yang menderhaka
berbantah-bantahan dalam neraka, iaitu orang-orang yang lemah (yang
menjadi pengikut) berkata kepada pemimpin-pemimpinnya yang sombong
takbur: “Sesungguhnya kami telah menjadi pengikut-pengikut kamu, maka
dapatkah kamu menolak dari kami sebahagian daripada azab neraka ini?”
[48]Orang-orang yang
sombong angkuh itu menjawab: “Sebenarnya kita semua menderita
bersama-sama dalam neraka (tidak ada jalan untuk kita melepaskan diri),
kerana sesungguhnya Allah telah menetapkan hukumanNya di antara sekalian
hambaNya “
[49]Dan berkatalah pula
orang-orang yang ada dalam neraka kepada malaikat-malaikat penjaga
neraka Jahannam: “Pohonkanlah kepada Tuhan kamu, supaya Ia meringankan
sedikit azab seksa dari kami, barang sehari”.
[50]Malaikat penjaga neraka
menjawab: “Bukankah kamu telah didatangi Rasul-rasul kamu dengan
membawa keterangan-keterangan (yang menyatakan akibat perbuatan derhaka
kamu)?” Mereka menjawab: “Ya, telah datang”. Malaikat itu berkata: “Jika
demikian, maka berdoalah kamu sendiri. Dan doa permohonan orang-orang
yang kafir pada saat ini hanya menyebabkan mereka berada dalam keadaan
dukacita dan kecewa sahaja”.
[51]Sesungguhnya Kami tetap
membela serta mempertahankan Rasul-rasul Kami dan orang-orang yang
beriman – dalam kehidupan dunia ini dan pada saat bangkitnya saksi-saksi
(pada hari kiamat)
[52](Iaitu) pada hari yang
tidak berguna bagi orang-orang yang zalim dalihan-dalihan mereka untuk
melepaskan diri, dan mereka akan beroleh laknat, serta mereka beroleh
seburuk-buruk tempat tinggal.
[53]Dan demi sesungguhnya! Kami telah memberikan Nabi Musa hidayah petunjuk dan Kami berikan kaum Bani Israil mewarisi Kitab Taurat,
[54]Sebagai hidayah petunjuk dan peringatan bagi orang-orang yang berakal sempurna.
[55](Setelah engkau
mengetahui perihal Nabi Musa dan umatnya) maka bersabarlah (wahai
Muhammad, dalam perjuangan menegakkan Islam); sesungguhnya janji Allah
(untuk menjayakanmu) adalah benar. Dan pohonlah ampun bagi salah
silapmu, serta bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu pada waktu pagi dan
petang.
[56]Sesungguhnya
orang-orang yang membantah mengenai maksud ayat-ayat Tuhanmu dengan
tidak berdasarkan sebarang bukti yang sampai kepada mereka (dari pihak
yang diakui benarnya), tidak ada dalam dada mereka melainkan perasaan
mahukan kebesaran (untuk mengatasimu), kemahuan yang mereka tidak
sekali-kali akan dapat mencapainya. Oleh itu mintalah perlindungan
kepada Allah (dari angkara mereka); sesungguhnya Dia lah jua Yang Maha
Mendengar, lagi Maha Melihat.
[57]Demi sesungguhnya,
menciptakan langit dan bumi (dari tiada kepada ada) lebih besar (dan
lebih menakjubkan) daripada menciptakan manusia dan menghidupkannya
semula (sesudah matinya); akan tetapi kebanyakan manusia (yang
mengingkari hari kiamat) tidak mengetahui.
[58]Dan sememangnya
tidaklah sama orang yang buta dan orang yang melihat, dan juga tidaklah
sama orang-orang yang beriman serta beramal soleh dengan orang yang
melakukan kejahatan. (Meskipun hakikat ini jelas nyata, tetapi) sedikit
sangat kamu beringat dan insaf.
[59]Sesungguhnya hari
kiamat tetap akan datang, tidak ada sebarang syak tentang kedatangannya;
akan tetapi kebanyakan manusia tidak beriman (akan hakikat itu).
[60]Dan Tuhan kamu
berfirman: “Berdoalah kamu kepadaKu nescaya Aku perkenankan doa
permohonan kamu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong takbur daripada
beribadat dan berdoa kepadaKu, akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan
hina.
[61]Allah yang menjadikan
malam untuk kamu supaya kamu berehat padanya, dan menjadikan siang
terang-benderang (supaya kamu berusaha). Sesungguhnya Allah sentiasa
melimpah-limpah kurniaNya kepada manusia seluruhnya, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak bersyukur.
[62]Yang bersifat demikian
ialah Allah, Tuhan kamu; yang menciptakan tiap-tiap sesuatu (dari tiada
kepada ada); tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka
bagaimana kamu dapat dipalingkan (daripada menyembahNya)?
[63]Sebagaimana
terpalingnya mereka itu (daripada menyembah Allah), terpaling juga
orang-orang yang mengingkari keterangan-keterangan Allah.
[64]Allah yang menjadikan
bumi sebagai tempat penetapan untuk kamu, dan langit sebagai bumbung
yang kukuh binaannya; dan Ia membentuk kamu lalu memperelokkan rupa
kamu, serta dikurniakan kepada kamu dari benda-benda yang baik lagi
halal. Yang demikian (kekuasaanNya dan kemurahanNya) ialah Allah Tuhan
kamu; maka nyatalah kelebihan dan kemurahan Allah, Tuhan sekalian alam.
[65]Dia lah Yang Tetap
Hidup; tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia; maka sembahlah
kamu akan Dia dengan mengikhlaskan amal ugama kamu kepadaNya
semata-mata. Segala puji tertentu bagi Allah Tuhan yang memelihara dan
mentadbirkan sekalian alam.
[66]Katakanlah (wahai
Muhammad): “Sesungguhnya aku dilarang menyembah benda-benda yang kamu
sembah yang lain dari Allah – setelah datang kepadaku
keterangan-keterangan yang jelas nyata dari Tuhanku; dan aku
diperintahkan supaya tunduk taat bulat-bulat kepada perintah Tuhan
sekalian alam”.
[67]Dia lah yang
menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari (setitis) air benih, kemudian
dari sebuku darah beku, kemudian dari seketul daging; kemudian Ia
mengeluarkan kamu berupa kanak-kanak; kemudian kamu (dipelihara) hingga
sampai ke peringkat umur dewasa; kemudian kamu (dipanjangkan umur)
hingga sampai menjadi tua. Dan (dalam pada itu) ada di antara kamu yang
dimatikan sebelum itu. (Allah melakukan kejadian yang demikian) supaya
kamu sampai ke masa yang ditentukan (untuk menerima balasan); dan supaya
kamu memahami (hikmat-hikmat kejadian itu dan kekuasaan Tuhan).
[68]Dia lah yang
menghidupkan dan mematikan; oleh itu apabila Ia menetapkan jadinya
sesuatu perkara maka Ia hanya berfirman kepadanya: “Jadilah engkau!”
Lalu menjadilah ia.
[69]Tidakkah engkau melihat
dan merasa hairan terhadap orang-orang yang membantah mengenai maksud
ayat-ayat Allah, bagaimana mereka telah dipalingkan (dari kebenaran)?
[70]Iaitu orang-orang yang
mendustakan Al-Quran dan segala yang dibawa oleh Rasul-rasul Kami yang
telah Kami utus; maka mereka akan mengetahui kelak.
[71]Ketika belenggu dan rantai dipasung di leher mereka, sambil mereka, diseret
[72]Ke dalam air panas yang menggelegak; kemudian mereka dibakar dalam api neraka;
[73]Akhirnya dikatakan kepada mereka: “Mana dia berhala-berhala yang kamu dahulu sekutukan –
[74]“(Dengan menyembahnya
atau memujanya) selain Allah?” Mereka menjawab: “Benda-benda itu telah
hilang lenyap dari kami, bahkan yang sebenarnya kami dahulu tidak pernah
sekutukan sesuatu pun (dengan Allah)”. (Sebagaimana Allah menjadikan
mereka sesat), demikian pula Allah menyesatkan orang-orang yang kufur
ingkar (menentang maksud ayat-ayatNya).
[75](Lalu dikatakan kepada
mereka setelah ditimpakan dengan azab seksa): “Balasan buruk yang
demikian ini disebabkan kamu dahulu bersukaria di muka bumi dengan cara
yang salah (pada hukum Tuhan), dan disebabkan kamu bersenang lenang dan
bermegah-megah dengan berleluasa (dalam maksiat).
[76]“Masukilah pintu-pintu
neraka Jahannam kekalah kamu di dalamnya; maka seburuk-buruk tempat bagi
orang-orang yang sombong takbur ialah neraka Jahannam”.
[77]Maka bersabarlah (wahai
Muhammad), sesungguhnya janji Allah (menyeksa musuh-musuhmu itu) adalah
benar; oleh itu kiranya Kami perlihatkan kepadamu sebahagian dari azab
yang Kami janjikan kepada mereka, ataupun Kami wafatkanmu sebelum itu,
(maka tetaplah mereka akan menerima balasan azab) kerana kepada Kamilah
mereka akan dikembalikan.
[78]Dan demi sesungguhnya!
Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelummu; di antara mereka ada yang
Kami ceritakan perihalnya kepadamu, dan ada pula di antaranya yang tidak
Kami ceritakan kepada kamu. Dan tidaklah harus bagi seseorang Rasul
membawa sesuatu keterangan atau menunjukkan sesuatu mukjizat melainkan
dengan izin Allah; (maka janganlah diingkari apa yang dibawa oleh Rasul)
kerana apabila datang perintah Allah (menimpakan azab) diputuskan hukum
dengan adil; pada saat itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada
perkara yang salah.
[79]Allah yang menjadikan
binatang ternak bagi kamu; sebahagian di antaranya untuk kamu
menunggangnya, dan sebahagian lagi untuk kamu makan.
[80]Dan kamu pula beroleh
berbagai faedah pada binatang ternak itu, dan supaya kamu dapat memenuhi
sesuatu hajat yang ada dalam hati kamu dengan menggunakan binatang itu;
dan di atas binatang-binatang ternak itu, serta di atas kapal-kapal,
kamu diangkut.
[81]Dan Ia memperlihatkan
kepada kamu tanda-tanda kebesaranNya dan kekuasaanNya (melalui
Rasul-rasulNya dan pada makhluk-makhluk yang dijadikanNya); maka di
antara tanda-tanda kesempurnaan Allah, yang mana satu, yang kamu
ingkari?
[82]Selain dari itu,
tidakkah mereka telah berjalan dan mengembara di muka bumi, dengan itu
tidakkah mereka memerhatikan bagaimana kesudahan orang-orang yang
terdahulu dari mereka (yang telah dibinasakan dengan sebab
dosa-dosanya)? Orang-orang itu lebih ramai dari mereka, dan lebih dari
mereka tentang kekuatan tenaga dan tentang kesan-kesan usaha pembangunan
di muka bumi. Dalam pada itu, apa yang telah diusahakan oleh
orang-orang itu, tidak dapat menolongnya sedikitpun.
[83]Kerana pada masa mereka
didatangi oleh Rasul-rasul yang diutus kepada mereka dengan membawa
keterangan-keterangan (untuk menyelamatkan mereka, mereka
mengejek-ejeknya, dan) mereka bergembira dengan pengetahuan yang ada
pada mereka (yang mengenai keduniaan semata-mata); dan dengan yang
demikian mereka pun diliputi oleh azab yang mereka ejek-ejek dahulu.
[84]Maka ketika mereka
melihat azab Kami, mereka berkata: “Kami beriman kepada Allah
semata-mata, dan kami kufur ingkar kepada benda-benda yang dengan
sebabnya kami menjadi musyrik”.
[85]Maka iman yang mereka
katakan semasa melihat azab Kami, tidak berguna lagi kepada mereka; yang
demikian adalah menurut “Sunnatullah” (undang-undang peraturan Allah)
yang telah berlaku kepada hamba-hambaNya. Dan pada saat itu rugilah
orang-orang yang kufur ingkar.
No comments:
Post a Comment